TopCareer.id – PT GoTo Gojek Tokopedia atau GoTo mengeluarkan pernyataan terkait rumor gelombang Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK yang baru-baru ini viral di media massa.
Melalui keterbukaan informasi di BEI, GoTo mengklarifikasi pemberitaan yang menyebut adanya gelombang PHK karyawan Tokopedia sebanyak 70 persen, yang akan dimulai Juni 2024.
“Mengingat bahwa GOTO merupakan pemegang saham bukan pengendali minoritas, maka sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, Perseroan meyakini bahwa PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas darı organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain),” tulis Sekretaris Perusahaan R A Koesoemohadiani.
Baca Juga: ByteDance Disebut Mau PHK Karyawan, TikTok Shop & Tokopedia Terdampak
Perusahaan menyebut, segala keputusan yang diambil oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen Tokopedia.
“Sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas, GoTo meyakini bahwa manajemen PT Tokopedia akan dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi PT Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan.”
Selain itu, GoTo juga membantah kabar mengenai rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia.
“Sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, dalam kapasitas GOTO sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas PT Tokopedia, tidak ada rencana penghentian hampir 80% layanan Tokopedia,” perusahaan menambahkan, dikutip Jumat (14/6/2024).
Isu ByteDance Mau PHK Pekerja Tokopedia dan TikTok Shop
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan kabar mengenai ByteDance yang bakal melakukan PHK terhadap sekitar 450 pekerja mereka di Indonesia, di mana yang terdampak adalah Tokopedia dan TikTok Shop.
Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (13/6/2024), PHK Tokopedia dan TikTok Shop ini sekitar sembilan persen dari pekerja di Indonesia, menurut narasumber yang tidak diungkapkan.
Sumber kabar ini juga menyebut, jumlah pekerja yang terdampak PHK masih dalam tahap diskusi dan bisa berubah tergantung situasi dan kondisi. Perwakilan ByteDance menolak memberikan komentar soal isu ini.
Menurut klaim sumber berita ini, ByteDance sedang mengurangi staf di seluruh tim e-commerce, termasuk periklanan dan operasi, sebagian untuk menghilangkan peran ganda. Menyusul bergabungnya TikTok Shop dan Tokopedia, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan.