TopCareer.id – Judi online belakangan jadi masalah yang disorot oleh pemerintah dan masyarakat di Indonesia.
Tidak jarang, kecanduan judi online berakibat pada munculnya masalah lain, bahkan tak jarang berujung pada aksi kriminal atau kehilangan nyawa.
Maka dari itu, melepas kebiasaan bermain judi online pun dirasa penting agar aktivitas ini tidak berakibat pada masalah lain.
Menurut psikolog klinis Nirmala Ika, untuk melepas kecanduan judi online, yang perlu dilakukan adalah dengan menemukan terlebih dulu apa akar penyebab kebiasaan tersebut.
“Cara lepas dari kecanduan kita perlu temukan akar penyebab judi itu apa dan akar penyebab itulah yang kita coba proses, sehingga dorongan untuk judi bisa diubah ke hal lain yg lebih baik dan tidak merugikan,” kata Nirmala.
Meski begitu, Nirmala menyarankan agar pelepasan kecanduan ini dibantu oleh profesional seperti psikolog atau psikiater.
“Sama seperti kecanduan yang lain, akan ada masa-masa relapse (kambuh), di sana dorongan itu kembali muncul,” ujarnya saat dihubungi TopCareer.id, ditulis Rabu (3/7/2024).
“Tenaga Profesional biasanya akan membantu dia untuk menemukan akar penyebab dan memulihkan itu sehingga relaps bisa dihindari,” pungkasnya.
Baca Juga: Menko Polhukam: 80 Ribu Anak Di Bawah 10 Tahun Main Judi Online
Di kesempatan berbeda, Dosen Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Bagus Riyono mengatakan, puskesmas bisa jadi tempat memberikan pelayanan psikologis, untuk mereka yang kecanduan judi online.
Menurut Bagus, penjudi harus dapat perhatian dan pertolongan dari berbagai pihak. Bukan berupa bantuan sosial, tapi pengalihan pada ketergantungan.
Bagus mengatakan, pemerintah perlu memberikan kemudahan layanan psikologis bagi para korban judi online, terutama masyarakat rentan yaitu yang tidak pintar dan butuh uang.
“Puskesmas juga perlu upgrading skill untuk mengatasi orang yang kecanduan judi. Ketika Psikolog sudah siap bisa dibuka layanan itu,” kata Bagus dalam Sekolah Wartawan di UGM pada Kamis (27/6/2024), dikutip dari laman resmi UGM.
