Kurniasih mengatakan, banjirnya produk tekstil impor dengan harga yang jauh lebih murah, jadi salah satu penyebab lesunya industri tekstil nasional.
Politisi fraksi PKS ini mengingatkan, jika ada persoalan di hulu terkait industri padat karya, efeknya akan berdampak di hilir dari sisi pekerja.
“Harap dicatat setiap kebijakan yang diambil harus diperhatikan dampaknya dari hulu ke hilir, jangan sampai atas nama kemudahan impor justru mengorbankan anak bangsa yang harus kehilangan pekerjaan,” kata Kurniasih.
Ia menyebut, keahlian para pekerja di bidang industri tekstil tidak serta merta bisa dialihkan ke industri lain, atau diminta membuka usaha akibat PHK.
“Tidak mudah mencari kerja di industri tekstil yang lain jika sama-sama sedang lesu. Atau dipaksa menjadi wirausaha UMKM yang belum tentu mendapatkan pendapatan tetap,” pungkasnya.