Dia pindah kerja ke Bandungsche Afdeelingsbank sebagai mantri lumbung. Pekerjaan itu ditekuninya selama lima tahun, sebelum ia diberhentikan dengan hormat karena cekcok dengan controleur, pada 1912.
Abdoel lalu diangkat sebagai korektor kepala, usai bekerja tiga bulan di kantor harian De Preanger Bode di Bandung, karena menguasai bahasa Belanda.
Keluar dari De Prianger Bode tahun 1913, Abdoel masuk Serikat Islam (SI). Bersama mendiang A.H. Wignyadisastra, Ia dipercaya memimpin Kaum Muda, salah satu surat kabar milik SI yang terbit di Bandung. Di sana, dia banyak menulis dengan inisial A.M.
Di organisasi ini, Abdoel lebih giat menyuarakan otonomi bagi Hindia Belanda. Atas inisiatif Dokter Cipto Mangunkusumo, Abdoel bersama Wignyadisastra dan Suwardi Suryaningrat membentuk Komite Bumi Putra.
Ini menjadi perlawanan terhadap maksud Belanda mengadakan perayaan besar-besaran seratus tahun kemerdekaannya, serta untuk mendesak Ratu Belanda agar memberikan kebebasan bagi warga Hindia Belanda dalam berpolitik dan bernegara.