Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, September 19, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Waspada, Ini Kelompok Anak yang Rentan TBC

Ilustrasi pneumonia China yang tengah kasusnya banyak menyerang anak-anak.Ilustrasi anak terkena TBC (Pexels)

TopCareer.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan agar masyarakat tidak abai terhadap kasus tuberkulosis (TBC) pada anak.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Yudhi Pramono mengatakan, anak-anak lebih rentan terhadap tuberkulosis karena perkembangan tubuhnya yang belum sempurna.

Selain itu, dikutip dari Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, diungkap ada beberapa kelompok anak yang berisiko tinggi terinfeksi bakteri tuberkulosis yaitu:

  • Anak di bawah usia 5 tahun, karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang sehingga bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang telah ada dalam tubuh mudah teraktivasi;
  • Anak dengan HIV, di mana bakteri tuberkulosis mudah teraktivasi ketika sistem kekebalan tubuh mulai melemah karena infeksi virus HIV;
  • Anak dengan gizi buruk karena masalah ini menurunkan daya tahan tubuh anak terhadap infeksi, termasuk TBC;
  • Anak yang kontak serumah dan erat dengan pasien TBC, di mana risiko akan semakin meningkat jika kontak adalah ibu atau pengasuh anak.

“Peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli merupakan momentum untuk mendorong lebih banyak lagi populasi anak yang dapat terpapar tentang informasi dan layanan TBC, serta mendorong untuk peningkatan upaya pencegahan dan pengobatan TBC di masyarakat,” kata Yudhi.

Baca Juga: Generasi Muda Terancam Luput dari Penanganan Tuberkulosis di Asia Pasifik

Menurut Kemenkes, TBC masih jadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan data WHO Global Tuberculosis Report 2023, terdapat 10,6 juta orang di dunia terkena tuberkulosis dan 1,3 juta orang meninggal karenanya.

Indonesia masuk delapan negara dengan menyumbang dua per tiga kasus di seluruh dunia. Tanah Air masuk posisi kedua setelah India, dengan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya atau setara 15 kematian per jam.

Dari estimasi tersebut, data Sistem Informasi Tuberkulosis 2023 mencatat sebanyak 821.200 kasus tuberkulosis (77 persen dari target) telah ternotifikasi dan angka kasus yang diobati mencapai 86 persen (target 90 persen).

Baca Juga: Menaker Ajak Semua Pihak Hapus Pekerja Anak

Kemenkes pun menggandeng Indonesia Muda untuk Tuberkulosis dan Otsuka Group, untuk menggelar kampanye TBC yang menyasar anak-anak dan pemuda.

Kampanye ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait segala hal tentang tuberkulosis, melalui penyebaran informasi dan deteksi dini kasus.

Ini sejalan dengan target eliminasi TBC di Indonesia pada 2030, dengan memperkuat kapasitas dan peran berbagai pihak dalam program pencegahan dan pengendalian tuberkulosis pada anak.

Leave a Reply