TopCareerID

Dell Bakal Pangkas 12.500 Karyawan

Dell Headquarters di Round Rock, Texas, Amerika Serikat. (Wikimedia Commons)

TopCareer.id – Dell dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 12.500 pekerjanya.

Angka ini belum dikonfirmasi. Dalam memo yang dilihat Business Insider, perusahaan berencana memangkas pekerjanya hingga 10 persen, seperti dikutip Deccan Herald.

Kabarnya perusahaan teknologi ini akan memangkas ribuan karyawan, serta menata ulang tim penjualan dan memberi penekanan yang lebih besar terhadap kecerdasan buatan (AI).

Mengutip Windows Central, Senin (12/8/2024), mantan karyawan Dell, Ian Armstrong di LinkedIn-nya mengatakan PHK ini sebagai “pertumpahan darah.”

Armstrong juga mengarahkan orang-orang ke kanal alumni yang ditujukan untuk membantu orang-orang selama masa transisi.

Baca Juga: Kata Tokopedia Soal Kabar PHK 450 Karyawan

Ini hanya serangkaian PHK massal yang dilakukan Dell, di mana dalam 15 bulan diperkirakan total mereka yang terkena pemangkasan karyawan mencapai 24.500 orang.

“Kita menjadi lebih ramping,” kata eksekutif Dell, Bill Scannell dan John Byrne dalam memo yang dikirim ke karyawan. “Kita merampingkan lapisan manajemen dan memprioritaskan kembali tempat kita berinvestasi.”

Seorang juru bicara mengatakan kepada Bloomberg, “melalui reorganisasi tim pemasaran kami dan serangkaian tindakan yang berkelanjutan, kami menjadi perusahaan yang lebih ramping.”

Baca Juga: Intel Mau PHK 15.000 Karyawan

Perusahaan berencana untuk memusatkan tim penjualan dan memodernisasi operasi internal dengan AI, yang akan membuat beberapa peran pekerjaan menjadi tidak relevan.

Selain itu, Dell akan membuat “Tim Penjualan AI Terpilih” yang berfokus pada layanan AI.

Sesuai dengan pernyataannya, Dell memang menjadi lebih ramping selama dua tahun berturut-turut. Di tahun fiskal 2023, mereka memangkas hingga 13.000 pekerjaan. Pada Februari 2024, mereka memiliki sekitar 120.000 karyawan.

Dell bukan satu-satunya raksasa teknologi yang melakukan PHK bulan ini. Sebelumnya, Intel mengumumkan pemangkasan hingga 15.000 pekerja, demi menghemat USD 10 miliar di 2025.

Exit mobile version