TopCareerID

Kelas Industri Baja Pertama di Indonesia Dibuka Kemenperin

Kementerian Perindustrian

TopCareer.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka Kelas Industri Baja yang diklaim pertama di Indonesia, demi mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Menurut Kemenperin, industri logam dasar menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2024, dengan mencapai 16,57 persen.

Sektor ini menjadi bagian dari kontributor terbesar ketiga terhadap industri pengolahan, dengan kelompok industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik. Selain itu, pada kuartal I-2024, ekspor produk baja meningkat 38,3 persen dari 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton (y-o-y).

Baca Juga: Menperin: Jumlah Tenaga Kerja Industri Naik 18,6% dari Tahun Lalu

“Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pelaksanaan berbagai program dan kebijakan strategis untuk melindungi sekaligus mengembangkan industri baja nasional serta meningkatkan daya saing industrinya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).

Demi meningkatkan kinerja industri baja nasional, salah satu program yang digencarkan Kemenperin adalah pendidikan dan pelatihan vokasi, untuk mencetak SDM industri yang kompeten.

Peran ini dijalankan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), melalui sejumlah unit pendidikan vokasi yang dimiliki, yang terdiri dari SMK, politeknik, dan akademi komunitas, serta Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Selanjutnya: Kelas industri teknologi baja pertama di Indonesia

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Wulan Aprilianti Permatasari menyebut, prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar.

Sehingga, PT Krakatau Posco menggandeng SMK Kemenperin yaitu SMK-SMTI Yogyakarta, dalam upaya mencetak SDM industri baja yang unggul melalui pembentukan Kelas Teknologi Industri Baja. “Kelas ini merupakan kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia,” kata Wulan.

Ia menyebut, keunggulan Kelas Teknologi Industri Baja ini adalah jaminan magang dan kesempatan bekerja di PT Krakatau POSCO. Kurikulum dan tim pengajar juga bekerja sama langsung dengan perusahaan tersebut.

“Selain terdapat mata pelajaran yang dibutuhkan untuk industri baja, siswa juga akan mempelajari bahasa Korea untuk persiapan magang,” imbuh Wulan.

Kolaborasi PT Krakatau Posco dengan SMK-SMTI Yogyakarta ini merupakan bagian dari pelaksanaan dari ruang lingkup kerja sama yang ditandatangani keduanya pada 9 November 2023 lalu. Untuk angkatan pertama, peserta kelas berjumlah 20 siswa yang telah lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Selain itu, ada keterlibatan langsung dari PT Krakatau POSCO dalam proses seleksinya.

Sementara, sekolah vokasi industri Kemenperin SMK-SMTI Yogyakarta memiliki tiga kompetensi keahlian yaitu Kimia Analisis, Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika. Wulan menyebut, dari 272 lulusan SMK-SMTI Yogyakarta tahun 2023, sebanyak 217 orang sudah bekerja sementara 55 lainnya memilih melanjutkan studi.

Exit mobile version