Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

BMKG: Waspada Hujan Sedang hingga Lebat Sepekan ke Depan

Musim hujan identik dengan kewaspadaan banyak penyakit.Ilustrasi hujan deras (Pexels)

TopCareer.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir atau angin kencang selama sepekan ke depan atau 23-28 Agustus 2024.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, saat ini wilayah selatan Indonesia, termasuk pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, masih mengalami musim kemarau dengan dominasi cuaca cerah hingga berawan.

Namun, BMKG menyebutkan, dalam sepekan ke depan terdapat peningkatan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di Indonesia bagian tengah dan utara, yang meliputi sebagian Sumatra bagian Utara hingga Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Klarifikasi BMKG Soal Info Gempa Megathrust

“Peningkatan potensi hujan ini dipengaruhi oleh aktivitas fenomena cuaca global, berupa gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO; daerah pertemuan dan perlambatan angin; serta labilitas atmosfer yang menciptakan kondisi udara labil dan meningkatkan potensi pembentukan awan hujan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Kondisi ini, kata Guswanto, akan berlangsung hingga akhir bulan Agustus.

Maka dari itu, masyarakat diminta untuk waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

“Ada baiknya senantiasa meng-update informasi cuaca sebelum berkegiatan di luar ruang. Selalu sedia payung sebelum hujan,” kata Guswanto.

Baca Juga: Harusnya Musim Kemarau, Kok Sering Hujan?

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menambahkan, Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, berdampak pada meningkatnya ketersediaan massa uap air basah dan memicu gangguan pola angin yang dapat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.

Di saat bersamaan, terjadi peningkatan kecepatan angin di selatan Ekuator, dengan arah angin dominan dari timur-tenggara, yang menyebabkan adanya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi), di beberapa wilayah di Indonesia utara Ekuator.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.

“Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Papua Selatan bagian selatan, Laut Arafura, Laut Banda, Maluku bagian tenggara, Laut Jawa bagian timur, dan Laut Seram yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut,” kata Andri.

Baca Juga: Asia Jadi Wilayah yang Paling Terdampak Cuaca Ekstrem

Dari situ, potensi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang disertai kilat/angin kencang pada 23-28 Agustus 2024, berada di wilayah berikut:

Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Kepulauan Riau
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua Barat Daya
Papua
Papua Tengah
Papua Selatan

“Selama periode tersebut, masyarakat perlu diwaspadai peningkatan kecepatan angin, khususnya di wilayah Kep.Riau, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Pantau terus info peringatan dini yang dikeluarkan BMKG,” pungkasnya.

Leave a Reply