TopCareerID

Menaker: 55 Persen Penduduk Bekerja di Indonesia Lulusan SMP

Menaker Ida Fauziyah dalam persiapan keberangkatan penerima LPDP di Jakarta, Selasa (20/8/2024). (YouTube LPDP RI)

TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa 55 persen penduduk yang bekerja di Indonesia merupakan lulusan SMP.

Hal ini diungkap Menaker dalam persiapan keberangkatan penerima beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) angkatan 240 beberapa waktu lalu.

“Data menunjukkan meskipun tingkat pendidikan penduduk Indonesia terus meningkat, terutama bagi generasi muda, tapi saat ini 55 persen penduduk yang bekerja di Indonesia masih berpendidikan SMP,” kata Ida seperti mengutip YouTube LPDP RI.

Selain itu, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut per Februari 2024 ini, produktivitas pekerja Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN. “Rendahnya pendidikan dan produktivitas membuat posisi daya tawar pekerja Indonesia masih relatif rendah,” kata Ida.

Baca Juga: Menaker Ajak Semua Pihak Hapus Pekerja Anak

Menaker pun mengatakan, hal ini membuat pemerintah saat ini juga fokus pada pembangunan sumber daya manusia, di mana salah satunya adalah investasi pada pendidikan, dengan salah satunya yaitu melalui LPDP.

Ida juga mengungkapkan presiden terpilih Prabowo Subianto akan punya konsentrasi pada pembangunan Sumber Daya Manusia.

“Karena ini 55 persen penduduk yang bekerja itu pendidikannya SMP ke bawah, saya kira ini pengaruhnya terhadap masih rendahnya produktivitas pekerja Indonesia,” kata Menaker. “Padahal kita sedang mendapatkan limpahan penduduk usia produktif. Ini juga menjadi tantangan dan peluang tersendiri.”

Lebih lanjut, Ida juga mengungkapkan angkatan kerja lulusan pendidikan tinggi masih jauh lebih tinggi di perkotaan ketimbang di pedesaan.

Dalam data BPS, di 2024 saja, terdapat 75,34 persen angkatan kerja lulusan diploma dan universitas di perkotaan, dibandingkan di pedesaan yang hanya 24,66 persen.

“Setelah kuliah tidak mau pulang kampung, tidak mau balik ke desa, lebih tinggal di kota, mau kerja atau tidak bekerja itu urusan nomor dua, itu kecenderungan masyarakat kita,” kata Menaker.

Exit mobile version