Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tuesday, September 17, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Teknologi AI Bisa Dongkrak Pertumbuhan Bisnis F&B?

Gunawan Woen, Co-founder and CEO of ESB Restaurant Technology. (AC Ventures)

TopCareer.id – Kecerdasan buatan generatif (Gen AI) bisa jadi cara untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis makanan dan minuman (F&B).

Di Indonesia, solusi AI dari ESB Restaurant Technology, OLIN, telah mengubah cara bisnis F&B dengan meningkatkan pendapatan hingga 40 persen.

Dampak ini menyoroti potensi AI dan Generative AI (Gen AI) untuk mengubah usaha mikro di pasar berkembang seperti Indonesia, di mana banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya keuangan tradisional.

Studi mengenai ESB Restaurant Technology ini termuat dalam termuat dalam laporan Harnessing the Power of (Gen)AI in Indonesian Financial Services.

Baca Juga: Gen AI Ubah Industri, Sektor Keuangan Indonesia Siap?

Laporan tersebut diterbitkan AC Ventures, bekerja sama dengan Boston Consulting Group (BCG), BCG X, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia).

Di situ dicatat, ESB Restaurant Technology telah memanfaatkan AI dan GenAI untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi bagi bisnis F&B di Indonesia.

Penggunaan OLIN oleh ESB menunjukkan bagaimana AI dapat menjawab kesenjangan dalam akses keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Dengan menyediakan wawasan prediktif, rekomendasi menu, strategi harga, dan pencegahan kecurangan, OLIN telah menjadi alat penting bagi pedagang F&B yang ingin meningkatkan stabilitas finansial dan efisiensi operasionalnya.

Baca Juga: Pendidikan Tinggi Harus Bisa Manfaatkan AI Generatif

Gunawan Woen, Co-founder dan CEO ESB Restaurant Technology dalam siniar Indonesia Digital Deconstructed menyebut, OLIN membantu bisnis makanan dan minuman meningkatkan pendapatan mereka hingga 40 persen.

Selain itu, bisnis juga mendapatkan akses penting ke modal kerja dari bank lokal dan lembaga keuangan lainnya.

“ESB adalah penyedia perangkat lunak F&B terkemuka di Indonesia, menawarkan solusi end-to-end yang mengintegrasikan otomatisasi di dalam toko dengan operasi backend,” kata Gunawan, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (3/9/2024).

Ia menambahkan, selain menyediakan perangkat lunak sebagai layanan, mereka juga mendukung pedagangnya dalam mengelola hubungan rantai pasokan mereka.

“Akuisisi payment gateway kami tahun lalu telah memungkinkan kami menangani data transaksi dan arus kas yang krusial, yang sangat penting untuk meningkatkan stabilitas finansial bagi pedagang kami dan pemasok mereka,” kata Gunawan.

Tawarkan Wawasan Buat Bisnis F&B

ESB mulai mengintegrasikan solusi AI tradisional ke dalam produknya sebelum ledakan GenAI di akhir 2022. Awalnya, AI ESB menawarkan wawasan teknis, namun pengalaman penggunaannya kurang intuitif.

Tren ChatGPT dan AI generatif membuat ESB menggabungkan teknologi kecerdasan buatan mereka dengan Gen AI, untuk mengembangkan OLIN, sebuah asisten dalam aplikasi.

Digambarkan sebagai rekan kerja wanita di layar, OLIN memungkinkan bisnis F&B mendapatkan wawasan yang berguna hanya dengan mengajukan pertanyaan sederhana, tanpa melakukan analisis data manual.

“Saat ini, kami berada pada fase awal implementasi AI kami dengan fokus pada lima area utama,” ujar Gunawan. “Kami telah mencapai akurasi 90 persen dalam memprediksi penjualan.”

Gunawan mengungkapkan, OLIN memberikan rekomendasi tentang kombinasi menu, strategi harga, promosi, pencegahan kecurangan, dan juga memantau kesehatan bisnis secara keseluruhan.

Penggunaan OLIN telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam operasional bisnis F&B, yang juga berkontribusi pada inklusi keuangan di Indonesia.

Kembangkan Model Penilaian Kredit Baru

ESB juga mengembangkan model penilaian kredit baru, untuk memudahkan akses ke pinjaman bank dan modal kerja bagi banyak bisnis mikro yang sebelumnya dianggap tak layak mendapatkan pinjaman oleh lembaga keuangan tradisional.

“Meski kami sendiri tidak bertindak sebagai pemberi pinjaman, kami memfasilitasi hubungan antara lembaga keuangan dan pedagang,” kata Gunawan.

“Kami telah mengidentifikasi permintaan tinggi untuk pembiayaan pemasok, yang kami atasi melalui AI kami,” Gunawan menambahkan.

Menurut Gunawan, meski layanan SaaS adalah inti dari bisnisnya, namun pendapatan mereka di masa depan akan semakin berkembang dengan AI sebagai penggerak utama.

“Sistem rantai pasokan dan pengadaan kami telah sukses sejak diluncurkan, dan sistem pemesanan pelanggan akhir kami menyederhanakan transaksi serta memberikan data berharga tentang perilaku pelanggan,” pungkasnya.

Leave a Reply