TopCareerID

Mencegah Bunuh Diri, Jadilah Penerang Bagi Orang Lain

Ilustrasi keinginan bunuh diri. (freepik.com)

TopCareer.id – Isu kesehatan mental yang masih sering dianggap sensitif, serta masalah gangguan jiwa yang kerap disikapi dengan pandangan negatif, jadi masalah yang menyulitkan upaya mencegah bunuh diri.

Padahal, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menganggapi bunuh diri sebagai masalah yang sangat serius.

Data WHO, lebih dari 700 ribu orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Sementara di Indonesia, Polri mencatat angka kematian akibat masalah tersebut di 2023 meningkat jadi 1.350 kasus, dari 826 kasus di tahun sebelumnya.

“Jika tidak ada upaya pencegahan bunuh diri, angka tersebut dapat terus meningkat setiap tahunnya,” kata Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi.

Mengutip siaran pers, Senin (23/9/2024), Endang mengatakan, alasan orang untuk mengambil nyawanya sendiri sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biologis, genetik, psikologis, budaya, dan lingkungan.

Baca Juga: Menkes: Ubah Narasi Soal Bunuh Diri Demi Selamatkan Banyak Nyawa

Untuk itu, ia menekankan upaya terkait kesehatan mental, khususnya untuk mencegah kejadian bunuh diri, harus menjadi perhatian semua pihak.

“Melalui tindakan kecil seperti kebaikan sederhana, percakapan terbuka dan mendengarkan tanpa menghakimi, dapat berpengaruh secara signifikan,” kata Endang.

Direktur Kesehatan Jiwa Imran Pambudi menambahkan, untuk mencegah bunuh diri, dibutuhkan penerimaan terhadap diri sendiri, fokus pada kemampuan, dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.

It’s okay not to be okay. Jadi, kita harus memiliki kesadaran bahwa kita tidak apa-apa enggak oke, supaya kita enggak stres. Manusia ada kelebihan dan kekurangannya, kita harus bisa menerima hal ini,” kata Imran.

Selain itu, penting untuk menjadi penerang atau sumber cahaya bagi orang lain, terutama mereka yang tengah mengalami masa-masa sulit.

“Inilah yang kita harapkan, kita bisa bersama-sama membuka diri dan bisa membantu kalau temannya ada yang lagi down, menjadi flashlight bagi dirinya sendiri, bagi teman maupun keluarga,” Imran menambahkan.

Baca Juga: Hati-Hati, Hinaan Sekecil Apapun di Tempat Kerja Bisa Picu Bunuh Diri

Memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2024, Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI menggelar seminar bagi remaja di Jakarta pada Selasa (17/9/2024).

Seminar ini berlangsung secara hibrida dan dihadiri oleh perwakilan SMA/SMK, serta para remaja perwakilan dari forum pemuda.

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati setiap 10 September.

Tahun ini, tema yang diusung selama tiga tahun ke depan, adalah “Changing the Narrative on Suicide” atau “Mengubah Narasi Bunuh Diri“, dengan ajakan untuk “Start the Conversation” atau “Memulai Percakapan.”

Tema ini bertujuan meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya mengurangi stigma, dan mendorong percakapan terbuka untuk mencegah bunuh diri.

Exit mobile version