Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tuesday, September 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Wamenaker Ingin Masinis Indonesia Ambil Alih Operasional Kereta Cepat di 2025

Tiket kereta cepat Whoosh cuma Rp150 ribu dalam memperingati ulang tahun KCIC.Ilustrasi kereta cepat KCIC Whoosh (dok. KAI)

TopCareer.id – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor ingin agar di 2025, operasional kereta cepat Whoosh dapat sepenuhnya diambil alih oleh masinis Indonesia.

Hal ini diungkap oleh Afriansyah saat kunjungan kerja ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Depo Tegalluar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis pekan lalu.

Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung proses transfer pengetahuan dan teknologi serta pelatihan kepada masinis, sebagai bentuk kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam pengoperasian kereta cepat.

Baca Juga: 72 Calon Masinis Whoosh Indonesia Ikut Latihan Bareng Masinis China

“Keberhasilan transfer pengetahuan dan teknologi menjadi langkah penting dalam memperkuat kapabilitas SDM Indonesia, sejalan dengan visi menuju industri berbasis teknologi tinggi,” kata Afriansyah melalui keterangannya.

Menurut Wamenaker, proyek KCIC memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja baru. Saat ini, mereka telah memiliki empat stasiun utama (Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar), serta satu depo di Tegalluar.

Saat ini KCIC telah melatih 668 tenaga kerja Indonesia, dan berhasil memberikan sertifikasi kepada 40 pekerja dalam bidang On Call Emergency Response dan Overhead Catenary System.

Baca Juga: Kereta Cepat Whoosh Capai 5 Juta Penumpang

Untuk tenaga kerja asing (TKA), dipekerjakan sebanyak 738 TKA dari 812 TKA yang direncanakan.Sebagian TKA tersebut izin kerjanya akan berakhir di 2024.

“Ini berarti tenaga kerja Indonesia akan mengambil alih sebagian besar operasional setelah melalui proses pelatihan dan transfer teknologi yang intensif,” kata Afriansyah, dikutip Selasa (24/9/2024).

Afriansyah berharap di 2025, seluruh operasional kereta cepat bisa dijalankan oleh masinis lokal melalui proses transfer pengetahuan, dari para tenaga-tenaga profesional.

“Semoga dengan adanya transfer pengetahuan dan teknologi, menjadikan tenaga kerja Indonesia siap untuk bersaing menghadapi tantangan global,” kata Wamenaker.

Leave a Reply