TopCareer.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan sistem peringatan dini bencana akan ditampilkan melalui siaran TV digital.
Menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, sistem penyebaran informasi dini kejadian bencana atau Early Warning System (EWS) melalui TV digital dan Disaster Prevention Informatian System (DPIS), menjadi salah satu solusi memperkuat layanan informasi kebencanaan di Indonesia.
Menurut Budi, di Bali pada Senin lalu, informasi bencana melalui DPIS akan disampaikan atau diteruskan ke semua petugas, relawan kebencanaan atau kedaruratan, dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota.
Baca Juga: BMKG: Waspada Bencana di Musim Hujan, Jaga Kebersihan Lingkungan
DPIS merupakah hibah Pemerintah Jepang untuk menyiapkan suatu sistem penyebaran informasi bencana, dalam rangka antisipasi dan penanganan yang cepat dan optimal.
“Sedangkan EWS TV Digital merupakan sistem penyebaran informasi bencana melalui siaran televisi digital berdasarkan kode pos di wilayah-wilayah yang terdampak bencana dan langsung bisa diakses masyarakat melalui siaran televisi digital,” kata Budi, dikutip dari siaran pers, Jumat (27/9/2024).
Menkominfo mengklaim, dengan memanfaatkan jangkauan layanan TV digital, EWS akan bisa menjangkau sekitar 76 persen populasi di Indonesia.
Sistem peringatan bencana ini nantinya bakal memberikan informasi langsung dari otoritas deteksi dini kebencanaan dan ditayangkan di TV digital, dengan menginterupsi siaran yang sedang ditonton.
Baca Juga: Soal Gempa Megathrust, Semua Wajib Siap Siaga
“DPIS dan EWS TV digital yang sebentar lagi akan segera diimplementasikan ini merupakan sistem yang saling melengkapi,” kata Budi, seraya menambahkan ini juga akan mendukung sistem lain yang sudah ada seperti SMS blasting.
“Perlu digaris dibawahi bahwa info kebencanaan ini hanya disebarkan kepada masyarakat terdampak,” imbuhnya.
Uji coba EWS TV digital sudah dilakukan bersama semua penyelenggara multipleksing (MUX), vendor perangkat TV, serta vendor Set Top Box (STB).
Uji coba juga didukung berbagai kementerian dan lembaga seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulanganan Bencana, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta.