TopCareerID

Lulus Cumlaude, Peneliti BRIN Jadi Wisudawan Tertua di ITS

Mohammad Ridwan Utina saat dikukuhkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-130 ITS. (Dok. ITS)

Mohammad Ridwan Utina saat dikukuhkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-130 ITS. (Dok. ITS)

TopCareer.id – Peneliti Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mohammad Ridwan Utina, jadi wisudawan tertua di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Pria 61 tahun 11 bulan itu dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dari Program Studi S2 Teknik Sistem Perkapalan ITS pada Minggu, 22 September 2024 di Wisuda ke-130 ITS.

Ridwan lulus dengan Indeks Penilaian Kumulatif (IPK) yang nyaris sempurna yaitu 3,97.

Ridwan mengawali kariernya di Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1989. Ia mengaku tertarik pada bidang hidrodinamika kapal dan bangunan apung.

Menurutnya, hidrodinamika merupakan sesuatu yang menarik untuk diteliti.

“Persepsi itu mengantarkan saya untuk melanjutkan pendidikan S2 di ITS melalui Program Degree by Research (DBR) BRIN,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi ITS, Jumat (27/9/2024).

Baca Juga: 9 Peneliti BRIN Masuk Top 2% World Ranking Scientist Stanford-Elsevier

Sejak pertama kali mendaftar S2, dia sudah mempersiapkan diri dengan topik penelitian yang akan dikembangkan dalam penyusunan tesis, dan publikasi pada jurnal terindeks Scopus.

Penelitian dari tesis Ridwan bertajuk Analisa Pengurangan Tahanan Total pada Kapal Patroli Berbentuk Lambung Axe Bow dengan Metode CFD dan Uji Model.

Tesis ini menjelaskan bagaimana bentuk lambung axe bow dapat memengaruhi tahanan kapal yang diakibatkan oleh gelombang.

Penelitian ini telah diterapkan pada kapal patroli yang memegang peran strategis dalam menjaga keamanan perairan di Nusantara ini.

Hasilnya, dicatat bahwa bentuk lambung kapal jenis ini dapat mengurangi tahanan total kapal sebesar 10 sampai 12 persen pada kapal patroli dibanding dengan bentuk lambung konvensional.

Pengurangan tahanan total kapal ini dinilai sangat menguntungkan, karena dapat mengurangi power machine sehingga, penggunaan bahan bakar bisa lebih hemat.

Baca Juga: Imajin-ITS Kerja Sama Garap Hardware & Bioteknologi

Ridwan mengatakan motivasi diri sangatlah penting. IPK 4 dan waktu lulus tiga semester jadi motivasi internalnya, untuk menjaga momentum keberhasilannya.

Selain itu, manajemen waktu juga menjadi hal yang dipikirkan oleh Ridwan selama menjalani pendidikan lanjutannya.

Selama berkuliah, ia harus mengatur waktunya untuk kuliah, bekerja, dan berkumpul bersama keluarga. Ini merupakan tiga tanggung jawab yang harus dicari benang merahnya.

“Jangan sampai salah satu dari ketiga tanggung jawab ini terabaikan,” ujarnya.

Ridwan mengakui, di usianya yang sudah lanjut, terdapat kekhawatiran akan berbagai kendala saat menuntut ilmu, yang menjadi tantangannya tersendiri.

“Namun, Alhamdulillah dengan niat dan tekad yang kuat dapat dilalui dengan lancar,” pungkas wisudawan tertua ITS itu.

Exit mobile version