TopCareerID

7 Dosen UGM Masuk Top 2% World Ranking Scientist Stanford-Elsevier

IUP UGM masih dibuka untuk gelombang 3.

Ilustrasi UGM. (dok. istimewa)

TopCareer.id – Tujuh dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk daftar Top 2% World Ranking Scientist yang dirilis Stanford University dan Elsevier.

Nama tujuh dosen UGM ini bergabung di 150 periset asal Indonesia yang masuk daftar terssebut.

Mereka adalah Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi, Muh Aris Marfai dari Fakultas Geografi, Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan, Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi, Eka Noviana dari Fakultas Farmasi, Muhammad Akhsin Muflikhun dari Fakultas Teknik, dan Prof Jumina dari Fakultas MIPA.

Mereka yang masuk daftar ilmuwan ini didasarkan dari hasil riset dan dampak sitasi karya ilmiah dalam dunia akademik, atau yang paling banyak dikutip maupun jadi rujukan.

Baca Juga: 9 Peneliti BRIN Masuk Top 2% World Ranking Scientist Stanford-Elsevier

Aris Marfai mengatakan, prestasi ini menjadi bentuk refleksi, sekaligus memotivasi agar lebih banyak memberikan kontribusi dalam riset dan pengabdian kepada masyarakat.

“Tentu hal ini dapat digunakan untuk refleksi dan motivasi bagi kita dalam memberikan kontribusi dan pengabdian pada masyarakat luas melalui pemanfaatan dan pengembangan bidang keilmuan,” kata Aris, seperti mengutip laman resmi UGM, Senin (30/9/2024).

Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) ini mengatakan, selama ini dirinya banyak melakukan publikasi di bidang ilmu geografi, terutama terkait geomorfologi, kebencanaan, informasi geospasial dan kepesisiran.

Dia mengatakan dirinya sudah menghasilkan lebih dari 300 publikasi termasuk jurnal internasional, jurnal nasional, buku, buku chapter, buku ajar, dan prosiding seminar.

Baca Juga: 13 Peneliti UI Catatkan Nama di Top 2% Scientist Worldwide 2024 Stanford

Sementara, Ahmad Maryudi mengatakan ada banyak indikator yang digunakan untuk membuat daftar. Jumlah publikasi hanya salah satu saja.

“Indikator yang cukup krusial adalah sejauh mana karya-karya kita mewarnai penelitian-penelitian lain di seluruh dunia, yang dicerminkan dari seberapa sering karya kita dirujuk atau disitasi,” ujarnya. “Jadi perhitungan benar-benar didasarkan pada seberapa sering kita mewarnai karya-karya peneliti lain.”

Maryudi mengatakan, ada 32.813 peneliti di sub-bidang kehutanan yang masuk daftar. Namun, dirinya berada di peringkat 201 dunia.

“Riset adalah jati diri saya. Predikat ini tentunya akan semakin memotivasi saya untuk terus berkarya. Tentunya melaksanakan riset-riset yang bermanfaat. Tidak semua riset bisa langsung diterapkan secara langsung,” ujar Maryudi.

Baca Juga: GIK UGM Suarakan Integritas Lewat Pentas Ketoprak

Sementara, Eka Noviana mengungkapkan dirinya tengah memulai awal karier sebagai peneliti. Sehingga, ia cukup tak menyangka namanya masuk daftar tersebut.

“Sebagai early career researcher, saya pribadi merasa masih sangat jauh dari figur peneliti berpengaruh. Semoga kedepannya saya bisa terus berkembang menuju ke sana,” kata Eka.

Sebagian besar publikasi yang dilakukan terkait pengembangan alat uji berbasis kertas untuk pengujian atau diagnostik cepat yang rendah biaya dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna. Dari risetnya tersebut, kata Eka, ia mendapat 1.615 sitasi dari publikasi peneliti lain.

World’s Top 2% Scientists 2024 merupakan sistem perangkingan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis dampak sitasi di berbagai bidang keilmuan menggunakan data dari database Scopus.

Lembaga ini secara rutin memilih 100 ribu ilmuwan dari keseluruhan ilmuwan global yang berkiprah di berbagai Lembaga akademik dunia.

Exit mobile version