TopCareerID

BPS: RI Alami Deflasi 0,12 Persen September 2024

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (1/10/2024). (YouTube BPS Statistics)

TopCareer.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12 persen bulan per bulan, pada September 2024.

“Terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta.

Dalam konferensi pers yang digelar hybrid, Selasa (1/10/2024), Amalia mengungkapkan, secara year-on-year (yoy) terjadi inflasi 1,84 persen, dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (year-to-date/ytd).

“Deflasi pada bulan September 2024 ini terlihat lebih dalam dibandingkan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi kelima pada tahun 2024 secara bulanan,” imbuh Amalia, seperti mengutip YouTube BPS Statistics.

Untuk penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,59 persen, dan memberikan andil deflasi sebesar 0,17 persen.

Baca Juga: BPS: Kelas Menengah RI Anjlok Usai Pandemi

Lebih lanjut, Amalia mengungkapkan bahwa deflasi 0,12 persen di September 2024 didorong oleh deflasi komponen bergejolak sebesar dan harga diatur pemerintah.

“Komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,34 persen. Komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 0,21 persen,” kata Amalia.

Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen bergejolak adalah cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, tomat, daun bawang, kentang, dan wortel.

Sementara, untuk komponen harga diatur pemerintah mengalami sebesar 0,04 persen, dengan andil deflasi 0,01 persen.

Adapun, komoditas dominan yang memberikan andil deflasi komponen diatur pemerintah adalah bensin.

Baca Juga: BPS: Pengeluaran Kelas Menengah Buat Hiburan Meningkat

Amalia menambahkan, deflasi yang terjadi selama lima bulan terakhir secara umum disumbang oleh penurunan harga komoditas bergejolak.

“Dari perspektif kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok ini menjadi penyumbang deflasi pada September 2024, dan deflasi pada kelompok ini terlihat berlangsung selama enam bulan berturut-turut sejak April 2024.”

Catatan BPS, tingkat deflasi September 2024 kelompok makanan, minuman, dan tembakau, merupakan deflasi September terdalam sepanjang 2020-2024, dengan tingkat deflasi sebesar 0,59 persen dan andil deflasi sebesar 0,17 persen.

BBM diungkapkan juga menjadi salah satu penyumbang deflasi di September 2024.

“Terjadi penyesuaian harga BBM pada September 2024. BBM yang mengalami penurunan harga adalah Bahan Bakar khusus nonsubsidi,” kata Amalia.

Komoditas bensin dan solar mengalami deflasi di September 2024, dengan tingkatnya masing-masing sebesar 0,72 persen dan 0,74 persen. Sementara, penurunan harga bensin menyumbang deflasi dengan andil 0,04 persen.

“Tingkat deflasi bensin pada September 2024, kalau kita bandingkan dengan data-data sebelumnya, ini relatif yang terdalam sejak Desember 2023,” kata Amalia.

Exit mobile version