TopCareer.id – Menggaet Grab, platform e-commerce Blibli memperkenalkan opsi yang ramah lingkungan, green delivery, sebagai upaya mencapai percepatan dekarbonisasi dalam mencapai target Emisi Nol Bersih 2060.
Layanan ini akan direkomendasikan bagi pelanggan yang melakukan pemesanan produk dengan pengiriman instant delivery, yaitu dengan jarak maksimal 10 kilometer dari lokasi pick up.
Perusahaan juga menawarkan subsidi ongkos kirim untuk layanan baru mereka, sehingga pelanggan dapat berkontribusi pada perluasan adopsi logistik yang lebih ramah lingkungan.
Pelanggan dapat menggunakan layanan ini dengan memilih metode pengiriman green delivery, saat checkout produk yang diinginkan.
Baca Juga: Keberlanjutan Tak Cuma Soal Bisnis Ramah Lingkungan
Blibli juga memberikan insentif berupa poin bagi karyawan yang menggunakan transportasi umum, terutama moda transportasi ramah lingkungan untuk bepergian dari dan ke kantor.
“Kami berkomitmen untuk terus mengintegrasikan keberlanjutan dalam operasional bisnis,” kata Lisa Widodo, Co-founder & COO Blibli melalui siaran pers.
“Rekomendasi opsi Green Delivery dalam platform kami menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi emisi dari kegiatan operasional dan rantai pasok,” ujarnya, dikutip Kamis (3/10/2024).
Memasuki bulan ketiga sejak diluncurkan Juni lalu, adopsi penggunaan green delivery Blibli yang memakai Grab instant delivery mencapai 60 persen.
Menurut perusahaan, kenaikan ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran pelanggan untuk berbelanja dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Tiket.com Ungkap Upaya Dukung ‘Sustainable Tourism’
Lisa menambahkan, apabila green delivery diterapkan secara menyeluruh pada semua pengiriman same day dan instant delivery, mereka berpotensi mengurangi emisi hingga 26 ton CO2 per tahun.
Rivana Mezaya, Director of Digital & Sustainability, Grab Indonesia, mereka dan Blibli memiliki semangat yang sama untuk mengurangi jejak karbon.
Ini sejalan dengan target Grab untuk mencapai netral karbon pada tahun 2040. “Pengurangan emisi perlu diselesaikan bersama dan memerlukan sinergi multipihak,” kata Rivana.
“Kami berharap adopsi penggunaan kendaraan yang lebih rendah emisi ini dapat menginspirasi inisiatif serupa dalam mewujudkan rantai pasok yang lebih bertanggung jawab dan berkontribusi pada kondisi bumi yang lebih baik,” pungkasnya.
