TopCareerID

Hindari Tulis 3 Hal Ini di Resume, Apa Saja?

Ilustrasi CV-resume, bisa manfaatkan IPK untuk lolos kerja

Ilustrasi CV-resume. (Pexel)

TopCareer.id – Salah satu cara untuk menarik mata pemberi kerja saat melamar adalah dengan membuat resume yang menarik.

Selain menarik secara tampilan, resume juga harus tetap bisa merangkum seperti apa pengalaman dan pekerjaan apa saja yang sudah dilakukan sebelumnya.

Meski begitu, ada beberapa hal yang dinilai tak perlu dimasukkan ke dalam resume, menurut mantan HRD Google dan CEO FairComp, Nolan Church. Apa saja?

Menurut Church, seperti dilansir CNBC Make It, dikutip Rabu (9/10/2024), hindari menulis tugas-tugas biasa yang dilakukan di tempat kerja

Menurutnya, tugas sehari-hari seperti mengirimkan email ke atasan atau membuat target untuk periode tertentu, tidak memberikan gambaran konkret tentang apa yang dicapai dan bagaimana Anda membantu perusahaan untuk maju.

Sebaliknya, pikirkan apa yang telah Anda lakukan dan benar-benar menguntungkan bisnis, seperti mendapatkan klien baru atau melampaui target penjualan. Gunakan juga angka-angka spesifik untuk menggambarkannya.

Baca Juga: Tarik Minat Pekerja Gen Z, Perusahaan Bisa Lakukan Ini

Banyak pakar karier menyarankan seseorang menggunakan kata kunci dari deskripsi pekerjaan, untuk membuktikan Anda memenuhi kriteria untuk peran tersebut. Namun, banyak orang yang berlebihan melakukannya.

Church mengatakan, orang seringkali asal dalam memasukkan kata-kata kunci terkait deskripsi pekerjaan, sehingga mungkin salah memasukkan istilah dalam satu kalimat.

Untuk itu, buat aturan untuk diri sendiri saat menulis poin-poin di bawah jabatan atau peran Anda.

“Anda tidak diperbolehkan menggunakan lebih dari satu kata kunci dalam satu kalimat,” kata Church.

Baca Juga: Profesional Sulit Belajar Skill Baru, ‘Loud Learning’ Jadi Solusi Penting

“Semua kalimat sebaiknya kurang dari 25 kata maksimal,” kata Church. “Mungkin lebih pendek dari itu. Karena tujuan resume adalah agar saya dapat memahami dengan cepat apa yang telah Anda lakukan,” imbuhnya.

Menurut Simon Taylor, eks HRD Disney, perekrut biasanya hanya punya waktu singkat untuk membaca resume Anda.

Jika kalimat yang menggambarkan pencapaian terlalu panjang, mereka mungkin tidak akan meluangkan waktu untuk membacanya.

Dengan menulis frasa yang ringkas, Anda membantu perekrut langsung memahami inti dari dampak pelamar di perusahaan, alih-alih harus mencarinya di antara tumpukan kata.

Exit mobile version