TopCareerID

Jadi Masinis Tak Mudah, Ini Proses yang Harus Dilewati

Ilustrasi kereta api.

Ilustrasi kereta api. (dok. KAI)

TopCareer.idProfesi masinis menuntut seseorang untuk selalu memiliki kondisi prima, kemampuan mengoperasikan lokomotif, konsentrasi kerja, dan memahami aturan operasional perkeretaapian.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengungkapkan beberapa tahapan bagi seseorang apabila ingin menjadi masinis, di mana salah satunya yang harus dilewati dengan pendidikan khusus bagi calon masinis.

Ada dua tempat pendidikan calon masinis yang dimiliki KAI yaitu Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi di Bekasi dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo Yogyakarta.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, perjalanan untuk jadi masinis tidak semudah yang dibayangkan, karena harus melewati proses yang panjang.

Tahap pertama yang harus dilewati adalah serangkaian seleksi dan rekrutmen yang diadakan oleh KAI. Di sini, seseorang harus bersaing dengan puluhan ribu pelamar dalam proses yang cukup ketat.

“Setelah lolos dari seleksi rekrutmen dan sudah menjadi calon pekerja tidak serta merta langsung menjadi masinis,” kata Anne, dikutip dari laman resmi KAI, Rabu (9/10/2024).

Baca Juga: Wamenaker Ingin Masinis Indonesia Ambil Alih Operasional Kereta Cepat di 2025

Ia mengatakan, calon pekerja harus menempuh pendidikan yang memakan waktu keseluruhan sekitar delapan bulan.

“Pada masa pendidikan, calon pekerja akan dipersiapkan baik ilmu maupun fisik agar kedepannya dapat menjalankan tanggung jawab sebagai masinis dengan terampil dan sesuai aturan,” kata Anne.

Ada beberapa pendidikan yang harus diambil calon pekerja setelah lolos rekrutmen.

Pendidikan termasuk Pembentukan Pribadi Efektif selama dua pekan, Diklat Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pratama selama 2,5 bulan, praktik di Dipo satu bulan, praktik Langsir dua bulan, dan praktik Dinas KA satu bulan.

Kemudian, di seluruh Diklat yang dijalankan terdapat tes akhir yang mewajibkan peserta untuk lulus dan memiliki sertifikat kelulusan.

Setelah melewati serangkaian Diklat, pekerja masih harus melewati berbagai tingkatan selanjutnya.

Baca Juga: Bocoran Tes Masuk Jadi Masinis

Pertama adalah Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Pratama. Untuk berada di tingkat ini, akan ada tes untuk mendapatkan tanda kelulusan.

ASP Tingkat Pratama ditugaskan sebagai Asisten Masinis yang membantu tugas masinis dalam dinas KA serta sebagai Masinis yang ditugaskan untuk Langsiran dengan pendampingan.

ASP Tingkat Pratama harus menjalani 2.000 jam perjalanan KA sampai dia bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.

Tahap berikutnya adalah ASP Tingkat Muda. Setelah ASP Tingkat Pratama, seseorang akan melalui serangkaian es dan diklat lagi.

Setelah lulus, baru dia akan menjalani 8.000 jam perjalanan KA sebagai pimpinan perjalanan yang mengoperasikan KA secara reguler maupun langsiran.

Tingkat ketiga adalah ASP Tingkat Madya. Usai tahap ASP Tingkat Muda, pekerja akan menjalani tes dan diklat lagi.

ASP Tingkat Madya bisa memakan waktu satu tahun 11 bulan atau lebih, untuk menyesuaikan pelaksanaan Diklat ASP Muda dan pelaksanaan sertifikasi.

ASP Tingkat Madya memiliki tugas yang sama persis dengan masinis muda, namun bisa ditugaskan sebagai penyelia atau instruktur.

Menurut KAI, seorang calon masinis harus lulus dan memiliki tanda lulus pendidikan dan pelatihan Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.

Tidak hanya itu, dia juga harus lulus uji kecakapan sebagai awak sarana perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.

Baca Juga: KAI Luncurkan Daycare Buat Dukung Kesejahteraan Karyawan

Anne mengatakan, masinis merupakan profesi yang berperan sangat penting dalam sebuah perjalanan kereta api.

Seorang masinis tidak sekedar mengemudikan kereta, tapi juga merupakan sosok yang sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keselamatan operasional perkeretaapian.

“Mereka bertanggung jawab untuk mengoperasikan kereta dengan penuh keahlian serta paham akan semboyan tentang perkeretaapian, menjaga jadwal perjalanan sesuai kecepatan yang telah ditentukan, dan memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman bagi pelanggan,” kata Anne.

Anne pun menambahkan, profesi ini bukan hanya untuk laki-laki, tapi juga terbuka buat perempuan.

“KAI juga membuka kesempatan bagi para srikandi Indonesia untuk berkarier, sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kesetaraan gender dalam dunia kerja. Saat ini, sudah ada tiga perempuan yang berkarir sebagai masinis di KAI,” pungkasnya.

Exit mobile version