TopCareer.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta pencari kerja berhati-hati dan memastikan dulu legalitas perusahaan, sebelum mengikuti wawancara. Ini diperlukan untuk mencegah terjadinya penipuan lowongan kerja merugikan.
“Kami mengingatkan para pencari kerja untuk selalu mengecek apakah perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut sudah terdaftar secara resmi dan memiliki izin operasional yang sah,” kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga.
Dalam siaran persnya, Sunardi mengatakan semakin maraknya iklan lowongan kerja di berbagai platform digital, baik di situs web atau media sosial, memungkinkan adanya perusahaan yang tidak memiliki legalitas atau izin usaha yang sah.
Baca Juga: Awas Penipuan Lowongan Kerja, Kemnaker Ungkap Modus Ini Kerap Dipakai
Karena itu, untuk menghindari penipuan Kemnaker pun memberikan beberapa tips pencegahan.
Pencari kerja harus memverifikasi langsung melalui situs resmi perusahaan atau menghubungi pihak yang berwenang. Selain itu, jangan berikan informasi pribadi secara sembarangan, terutama jika tidak ada kejelasan mengenai asal-usul perusahaan.
“Hindari memberikan uang maupun biaya apapun dalam proses rekrutmen. Laporkan jika menemui lowongan yang mencurigakan ke pihak berwenang agar dapat diproses lebih lanjut,” kata Sunardi, dikutip Selasa (15/10/2024).
Sunardi menambahkan, kementeriannya telah membuka saluran pengaduan bagi mereka yang merasa dirugikan, atau menemukan indikasi penipuan lowongan pekerjaan. Pengaduan dapat disampaikan melalui situs resmi Kemnaker dan layanan hotline di 1500630.
Baca Juga: Marak Lowongan Kerja Palsu, Kemnaker Bikin Posko Pengaduan
“Saya mengajak masyarakat agar jangan ragu melaporkan kepada pihak kepolisian, karena perbuatan penipuan merupakan tindak pidana,” kata Sunardi.
Untuk memudahkan pencari kerja, Kemnaker juga menyediakan informasi lowongan kerja valid melalui portal resmi www.karirhub.kemnaker.go.id.
Kementerian juga menggandeng Polri untuk melakukan inspeksi langsung, terhadap pihak yang terbukti menyebarkan informasi palsu.
“Masyarakat kami sarankan selalu memverifikasi informasi lowongan kerja, terutama yang tersebar melalui media sosial,” pungkas Sunardi.