TopCareerID

Menaker Ad Interim Airlangga Hartarto Mulai Berkantor di Kemnaker

Airlangga Hartarto mulai berkantor di Kemnaker usai ditunjuk sebagai Menaker Ad Interim. (Dok. Kementerian Ketenagakerjaan)

TopCareer.id – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mulai berkantor di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Senin awal pekan ini (14/10/2024), usai ditunjuk sebagai Menaker Ad Interim.

Airlangga didampingi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Tiba di kantor Kemnaker, Jl. Gatot Subroto Kavling 51, Jakarta, ia langsung memimpin rapat pimpinan tinggi kementerian, untuk membahas isu-isu ketenagakerjaan terkini, serta strategi kebijakan dalam penanganan masalah-masalah ketenagakerjaan.

Mengutip laman resmi kementerian, dalam rapat dengan Menaker Ad Interim tersebut juga hadir Wamenaker Afriansyah Noor, Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi, dan para pejabat tinggi Madya dan Tinggi Pratama.

Baca Juga: Menaker Ida: Tingkat Pengangguran Terbuka Capai 4,82%

Sebelumnya, Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menaker, usai Ida Fauziyah mundur dari jabatannya, karena terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso beberapa waktu lalu mengungkapkan, salah satu yang mulai dibahas oleh Airlangga adalah penetapan upah minimum 2025.

Susiwijono mengatakan, Airlangga telah mendalami sejumlah masalah, serta berdiskusi dengan pimpinan Kemnaker, mengenai kebijakan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Jadi Plt Menaker, Menko Airlangga Mulai Bahas Upah Minimum 2025

“Termasuk siklusnya setiap Oktober-November itu kan menetapkan upah minimum,” kata Susiwijono ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Menurutnya, pemerintah ingin persiapan yang komprehensif sehingga tidak menimbulkan gejolak saat penetapan upah minimum.

“Kita paham sudah ada regulasi, PP, semuanya, tapi juga realitasnya kita paham kebutuhan teman-teman pekerja, buruh, sehingga kita akan cari jalan keluarnya,” kata Susiwijono usai konferensi pers Program Prakerja.

“Bagaimana dari sisi regulasi, tata kelolanya tetap kita bisa patuh, tapi di sisi lain kebutuhan riil yang dibutuhkan untuk naik berapa, itu bisa kita potret,” imbuhnya.

Exit mobile version