TopCareerID

Demi Jadi Bapak Rumah Tangga, Banyak Pria di China ‘Resign’ Kerja

Ilustrasi ayah dan anak (Pexels/Ron Lach)

TopCareer.id – Di China tengah ramai fenomena bapak rumah tangga, di mana banyak pria yang meninggalkan pekerjaannya, untuk menjadi seorang ayah secara sepenuhnya di rumah.

Ini berbeda dengan norma yang dianut lama oleh negara itu, di mana laki-laki adalah pencari nafkah, sementara perempuan bertugas mengurus anak dan rumah tangga.

Sebuah survei di tahun 2019 yang dikutip media pemerintah China mencatat, lebih dari separuh pria Tiongkok setuju untuk menjadi bapak rumah tangga, naik dari 17 persen di 2007.

Hal ini terjadi seiring dengan pengakuan yang lebih luas atas hak-hak perempuan dan akses mereka ke pendidikan tinggi, meski mereka masih kurang terwakili untuk peran-peran senior.

“Peningkatan jumlah ayah rumah tangga disebabkan oleh fakta bahwa perempuan memiliki status yang lebih tinggi saat ini,” kata Pan Xingzhi, pendiri platform konseling psikologis daring pada AFP.

Baca Juga: Susah ‘Resign’ Bikin Pekerja di Jepang Minta Bantuan Agensi

Pan juga mengatakan, orang-orang melihat “value for money” terhadap pasangan, mengabaikan gaji, dan merawat bayi mereka sendiri seringkali lebih murah ketimbang menyewa pengasuh anak.

Salah satu yang melakukan ini adalah Chen Hualiang, seorang mantan manajer proyek yang meninggalkan pekerjaannya.

“Saat bekerja, Anda memimpikan karier yang hebat dan uang ini akan membantu keluarga Anda,” kata Chen, seperti dikutip dari France24, Jumat (18/10/2024).

“Namun, tidak ada yang pasti, dan gaji belum tentu merupakan hal yang paling dibutuhkan keluarga Anda,” imbuhnya.

Keputusan Chen untuk tetap di rumah memberikan waktu luang bagi sang istri Mao Li, seorang penulis buku populer tentang bapak rumah tangga.

“Pada awal pernikahan kami, saya bertanya-tanya tentang kesediaannya untuk membantu sebagai seorang istri,” katanya.

“Ia banyak bekerja, jadi tidak membantu saya mengurus anak-anak dan tidak terlalu memperhatikan saya. Namun sekarang ia mengurus anak-anak dan tinggal di rumah, saya merasa ia sangat membantu,” kata Mao Li.

Baca Juga: Mau Ubah Arah Karier? Tanyakan Ini Dulu pada Diri Sendiri!

Di media sosial Tiongkok yang mirip Instagram, Xiaohongshu, para ayah rumah tangga muda juga dengan bangga mempromosikan pilihan gaya hidupnya.

Salah satunya adalah pembuat konten dan pengusaha dari Zhuhai, Tiongkok Selatan, Chang Wenhao. Ia menyesuaikan jam kerjanya agar 80 persen waktunya dapat dihabiskan untuk putrinya yang berusia tujuh tahun dan putranya yang berusia lima tahun.

Waktu ini pun dimanfaatkannya dengan mengajak mereka berkemah, menunggang kuda, bersepeda, dan mendaki gunung.

“Dalam hal metode pendidikan, dorongan, cara membangun rasa percaya diri, mengembangkan keterampilan, kemandirian mereka dalam hidup, saya memberi mereka hal-hal yang tidak mereka pelajari di sekolah atau dari orang dewasa lainnya,” kata Wenhao.

Exit mobile version