Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tuesday, October 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Sosok

Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden RI, Ini Profil dan Jejak Kariernya

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (menhan.go.id)

TopCareer.id – Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-8 pada hari ini, Minggu (20/10/2024), bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia di masa Presiden Joko Widodo, usai dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Mengutip laman kemhan.go.id, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto merupakan putra dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

Dia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya perempuannya adalah Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-laki, Hashim Djojohadikusumo.

Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Keluarganya sudah tak asing dengan dunia politik di Tanah Air.

Ayahnya Soemitro adalah Menteri Perekonomian di masa Presiden Soekarno dan Menteri Riset dan Teknologi di era Soeharto.

Sementara, sang kakek, Margono Djojohadikusumo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), pemimpin pertama Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sementara, dan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

Baca Juga: Presiden RI Dilantik Tanggal 20 Oktober, Ini Sejarah di Baliknya

Dirangkum dari berbagai sumber, Prabowo menempuh pendidikan di berbagai sekolah luar negeri karena ikut sang ayah yang keluar Indonesia, karena perbedaan politik dengan pemerintahan Soekarno.

Berpindah-pindah sekolah dari Singapura, Hong Kong, Malaysia, Swiss, hingga Inggris, Prabowo akhir lulus SMA The American School di London tahun 1946 sampai 1967.

Prabowo lalu kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Akademi Militer di Magelang dan lulus tahun 1974.

Di 1976, Prabowo bertugas di Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia. Selama berkarier di dunia militer, ia tergabung dalam berbagai operasi, termasuk di Timor Timur hingga melawan gerakan separatis Aceh dan Papua.

Di usia 26, Prabowo sudah menjadi Panglima Nanggala termuda ketika ditugaskan di sebuah operasi. Di tahun 1995, ia menjadi Komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat mayor jenderal.

Kemudian pada Maret 1998, Prabowo diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Namun, muncul kontroversi saat ia berkarier sebagai pimpinan militer, khususnya terkait hak asasi manusia yang menurut berbagai pihak telah dilanggar selama operasi militer.

Karier militer Prabowo terhenti usai Soeharto lengser. Setelahnya, dia menjalani karier di dunia bisnis seperti yang dijalani sang adik Hashim Djojohadikusumo. Dia memiliki sejumlah bisnis seperti di sektor pertambangan dan agribisnis.

Baca Juga: Prabowo Pertimbangkan Potong Pajak Perusahaan Jadi 20 Persen

Terjun ke politik, Prabowo bergabung dengan Partai Golkar di 2004. Sempat bersaing di konvensi calon presiden dari partai itu, ia kalah dari dengan menempati posisi terakhir di putaran pertama.

Setelah menempati posisi terakhir dalam konvensi partai, Prabowo menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Golkar hingga mengundurkan diri pada 12 Juli 2008.

Prabowo, Hashim, bersama mantan aktivis Fadli Zon, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan Muchdi Purwoprandjono, dan sejumlah nama lain mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Februari 2008.

Di Partai Gerindra, Prabowo menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Gerindra dan PDIP kemudian mencalonkan Prabowo sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Calon Presiden Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009.

Namun, pasangan yang dijuluki Mega-Pro itu kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono dalam kontestasi tersebut.

Di 2014, Prabowo Subianto kembali bertanding dalam Pemilu, kali ini sebagai Capres bersama dengan Cawapres Hatta Rajasa, melawan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla namun kalah.

Prabowo kemudian menggandeng Sandiaga Uno sebagai Cawapres di Pemilu 2019, kembali melawan Jokowi yang kali ini menggaet Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Program Makan Siang Bergizi Harus Hindari Menu Pangan Instan

Meski kalah di Pemilu 2019, Prabowo menerima ajakan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan dalam kabinetnya setelah itu.

Pada Pemilu 2024, Prabowo bersama putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang, usai bersaing dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Prabowo Subianto menikah dengan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, putri keempat Soeharto pada 1983. Namun, keduanya bercerai di 1998.

Prabowo dan Titiek memiliki seorang putra, Didit Hediprasetyo yang memilih berkarier di dunia desain fesyen.

Meski sang putra tak terjun ke politik, keponakan Prabowo seperti Budi Djiwandono, Aryo Djojohadikusumo, dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, meneruskan garis keturunan politik keluarga mereka.

Leave a Reply