TopCareerID

Profil Menkomdigi Meutya Hafid, Pernah Disandera Saat Jadi Jurnalis di Irak

Meutya Hafid ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Merah Putih. (YouTube Kemkominfo TV)

TopCareer.id – Meutya Hafid resmi menjadi Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) di Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebelum menjadi Menkomdigi, ia dikenal sebagai mantan jurnalis dan Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi komunikasi dan informatika, pertahanan, luar negeri, dan intelijen.

Jabatan baru ini pun membuat nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Meutya Viada Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978. Ia merupakan putri daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Soppeng.

Gelar S1 bidang Manufacturing Engineering didapatkannya dari Universitas New South Wales, Australia, sementara gelar S2 Ilmu Politik ia dapat dari Universitas Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Umumkan Menteri Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya

Mengutip siaran pers Kominfo, Selasa (22/10/2024), Meutya mengawali kariernya sebagai jurnalis TV dan dikenal dengan liputan-liputannya di daerah konflik.

Liputannya termasuk darurat militer Aceh (2003), tsunami Aceh dan perjanjian damai Aceh (2005), Pemilu Irak (2005), kudeta militer Thailand dan konflik Thailand Selatan (2006), serta liputan Palestina (2007).

Ketika meliput Pemilu 2005 di Irak, dia dan Pimpinan Redaksi Metro TV saat ini, Budiyanto, yang dulu masih menjadi kameramen, disandera tujuh hari oleh Pasukan Mujahidin Irak.

Pengalaman tersebut lalu ditulis oleh Meutya dalam buku “168 Jam dalam Sandera.”

Di dunia jurnalistik, dia mendapatkan penghargaan seperti Elizabeth o’ Neill Journalism Award (2007), serta Press Card Number One (PCNO), penghargaan kepada wartawan profesional dengan kompetensi dan integritas.

Pada 2008, Meutya bergabung dengan Partai Golkar dan melaju ke Senayan di 2010. Ia mengawali kiprah sebagai anggota DPR di Komisi XI bidang keuangan dan perbankan.

Meutya dipindah ke Komisi I DPR RI yang membidangi luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika, serta intelijen.

Baca Juga: Data PDN yang Kena Ransomware Tak Dicadangkan, DPR: Ini Kebodohan

Meutya juga pernah mengunjungi Gaza untuk memberikan bantuan secara langsung kepada rakyat Gaza, dan bertemu pimpinan Hamas dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Di 2014, ia menjadi Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.

Kemudian, dia menjadi Wakil Ketua Komisi 1 DPR. Pada periode ini, Meutya menginisiasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta program sertifikasi wartawan.

Di 2019, Meutya menjadi perempuan pertama yang jadi Ketua Komisi I DPR RI.

Di bawah kepemimpinannya, DPR RI menyelesaikan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Meutya juga berperan pada perubahan UU ITE untuk perlindungan anak di ranah digital.

Dipimpin Meutya, Ketua Komisi I DPR RI pada 2019-2024 telah menghasilkan 13 Undang-Undang.

Bersama Menkomdigi Meutya, Prabowo juga menunjuk Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo, yang merupakan dua Wakil Menkominfo era Menkominfo Budi Arie Setiadi.

Exit mobile version