Studi ini juga mencatat, peserta yang kerja empat hari sepekan lebih aktif secara fisik, dengan tidur rata-rata 38 menit lebih banyak dalam seminggu, dibandingkan kelompok kontrol yang kerja lima hari.
Namun, jumlah sakit bulanan hanya berkurang sedikit. Selisihnya pun tak signifikan secara statistik, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Marika Platz dari Münster University mengatakan, ini berbeda dengan studi serupa di negara lain, yang menunjukkan pengurangan jumlah hari sakit pada studi serupa.
Hal lain yang mengejutkan adalah pengurangan jam kerja di uji coba ini tidak menunjukkan dampak yang berbeda terhadap lingkungan.
Ini tak sama dengan negara lain yang melaporkan dampak positif seperti penghematan energi dari kantor yang tutup sehari, serta kurangnya perjalanan ke tempat kerja.
Menurut para peneliti, ini mungkin karena beberapa pekerja di Jerman memanfaatkan akhir pekan panjang untuk bepergian, yang mengurangi potensi penghematan energi.
Selanjutnya: Kelemahan penelitian