Namun, ada beberapa kekurangan dalam studi ini. Dua perusahaan memutuskan keluar dari percobaan dalam enam bulan, dan dua lainnya harus dikeluarkan dari evaluasi.
Selain itu, dari 41 perusahaan yang tersisa, hanya sekitar sepertiga yang mengurangi jam kerja mingguan sehari penuh.
Sekitar 20 persen mengurangi jam kerja harian antara 11 persen dan 19 persen dalam sehari, sementara setengahnya hanya mengurangi waktu kerja kurang dari 10 persen atau sekitar empat jam per minggu.
Jadi, secara total hanya 85 persen kasus yang memberi karyawan satu hari libur penuh.
Selain itu, jumlah perusahaan peserta yang terbatas membuat studi ini sulit mewakili lebih dari tiga juta perusahaan di Jerman.
Menurut Marika Platz, proyek ini kesulitan menemukan pemberi kerja yang tertarik sejak pertama kali diusulkan dua tahun lalu, karena kerja paruh waktu sudah relatif umum di Jerman.
Sementara, menurut ahli pasar tenaga kerja Enzo Weber, perusahaan yang ikut biasanya sudah mendukung konsep empat hari kerja, sehingga tidak mewakili ekonomi secara menyeluruh.
Selain itu Weber juga mengatakan, peningkatan produktivitas mungkin bukan hanya karena jam kerja yang lebih pendek, tetapi juga dipengaruhi perubahan proses dan struktur organisasi.
Selanjutnya: Bukan mengajak 4 hari kerja di semua sektor