Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Wednesday, November 13, 2024
idtopcareer@gmail.com
LifestyleTren

Berkat AI, Pengguna E-Commerce Bisa Belanja Online Pakai Personal Shopper

Lazada menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam platform e-e-commerce mereka. (TopCareer.id/Giovani Dio Prasasti)

TopCareer.id – Pemanfaatan Generative Artificial Intelligence (kecerdasan buatan generatif) atau Gen AI dalam sebuah platform e-commerce, bisa jadi cara untuk memberikan pelayanan yang lebih personal bagi pengguna.

Kehadiran AI di e-commerce pun juga dinilai dapat membawa sensasi bagi pengguna memiliki personal shopper ketika menjelajahi sebuah platform.

“Yang pasti sekarang serba personal. Kalau dulu semuanya harus profesional, sekarang semua serba personal. Dengan AI itu bisa mungkin, bisa personal assistant, personal lawyer, personal dokter dan lain-lain,” kata Ajie Santika, Co-Founder dan CMO Feedloop AI.

“Walaupun tetap pembuat keputusan manusia, yang belanja ya tetap manusia. AI membantu mengarahkan kita untuk membuat keputusan, jadi semua hal lebih mudah, efektif, sesuai kebutuhan, dan sesuai keinginan kata Ajie dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Sambut Festival Belanja Online, Ini yang Harus Dilakukan Seller E-Commerce

Ajie menambahkan, GenAI dapat menganalisis kumpulan data yang sangat besar dan mempelajari polanya, lalu menghasilkan output yang baru.

Menurutnya, teknologi ini tentunya akan sangat membantu produktivitas karena dapat menyederhanakan proses.

Gen AI sendiri sudah digunakan oleh Lazada di dalam platform marketplace-nya. Menurut Amelia Tediarjo, Head of Operations, Lazada Indonesia mengatakan, teknologi ini jadi salah satu strategi jangka panjang untuk meningkatkan pengalaman konsumen.

Ia mengungkapkan, kecerdasan buatan generatif dimanfaatkan Lazada ke dalam fitur AI Lazzie.

AI Lazzie didukung oleh teknologi OpenAI ChatGPT, untuk memberikan saran dan rekomendasi produk yang terpersonalisasi, dengan mempertimbangkan preferensi pembeli, riwayat pembelian, dan konteks pertanyaan.

“Tugasnya memberikan pengalaman belanja online yang lebih personal, interaktif, dan juga efisien dalam membantu pelanggan membuat pilihan-pilihan dalam belanja online,” kata Amelia.

Baca Juga: Kuasai 3 Skill AI Ini Buka Peluang Dapat Kerja Bergaji Tinggi

Dengan fitur ini, pelanggan pun dapat menanyakan sesuatu atau meminta saran dan rekomendasi tanpa terbatas waktu atau jam kerja, termasuk di akhir pekan.

“Lewat AI kami ingin membantu konsumen mendapatkan pengalaman belanja yang lebih personal sesuai dengan selera, dan juga memiliki kualitas layanan yang tinggi,” kata Amelia.

Menurutnya, penggunaan AI generatif, relevansi dengan konsumen akan lebih tinggi dan pengguna akan merasa puas karena pencariannya lebih terpenuhi.

“Kami juga percaya di sini kami akan punya kesempatan untuk meningkatkan konversi belanja dan juga pertumbuhan ekonomi di Lazada,” kata Amelia.

Tren Penggunaan AI dalam E-Commerce di Indonesia

Lazada menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam platform e-e-commerce mereka. (Dok. Lazada)

Menurut riset yang dilakukan oleh Kantar, 54 persen responden Indonesia memanfaatkan AI untuk mendapatkan rekomendasi belanja yang lebih personal.

Laporan juga menunjukkan 64 persen responden Indonesia menggunakan chatbot, lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

Lazzie Chatbot di Lazada disukai oleh pembeli daring di Indonesia, karena tersedia setiap saat dan menawarkan layanan yang lebih cepat.

Riset juga menunjukkan tingkat adopsi kecerdasan buatan di Indonesia mencapai 77 persen, merepresentasikan tingginya kepercayaan dan penerimaan konsumen terhadap teknologi ini.

Selain itu, 53 persen pelanggan menilai pengunaan artificial intelligence di e-commerce, mempermudah proses belanja, dengan fitur yang paling digemari adalah AI chatbot, pencarian produk dengan gambar, rekomendasik produk dan analisis ulasan produk.

Melihat dampak GenAI pada proses belanja, konsumen menggunakan kecerdasan buatan di e-commerce lebih banyak dari industri lain.

Kantar mencatat, 85 persen pelanggan Indonesia pun rela membayar lebih untuk menggunakan AI dalam platform e-commerce.

Leave a Reply