Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Pola Makan Sehat dan Aktivitas Fisik Jadi Kunci Cegah Obesitas pada Anak

Ilustrasi anak juga bisa terkena obesitas. (Gambar oleh Esi Grünhagen dari Pixabay)

TopCareer.idObesitas pada anak bisa dicegah dengan mengatur pola makan dan aktivitas fisik pada mereka. Hal ini penting demi kesehatan generasi yang akan datang

Lingkungan yang tidak mendukung perilaku hidup sehat pun berkontribusi pada meningkatnya angka obesitas, terutama pada anak yang terdampak pilihan makanan dan aktivitas fisik.

Menurut dokter spesialis gizi klinik Tirta Prawita Sari, tingkat konsumsi minuman manis pada anak-anak menjadi masalah serius yang berkontribusi terhadap obesitas.

“Konsumsi yang tinggi ini juga disertai dengan kurangnya aktivitas fisik di kalangan anak,” kata Tirta dalam sebuah diskusi publik beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (19/11/2024).

Tirta menyebut, hampir 97 persen anak usia lima sampai 19 tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah. Ini juga berpotensi meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Obesitas Anak Tak Cuma Soal Kelebihan Berat Badan, Ortu Wajib Waspada

“Minuman manis yang dijual dengan harga murah menarik perhatian anak-anak. Strategi pemasaran yang agresif mempengaruhi pilihan konsumsi mereka sehari-hari,” ujarnya.

Pemerintah pun diminta untuk melakukan intervensi terkait masalah obesitas, di mana sudah banyak negara telah melakukan langkah-langkah efektif demi mengurangi konsumsi gula di kalangan anak-anak.

Tirta menegaskan, pola makan dan preferensi makanan pada anak dapat mempengaruhi kesehatan mereka di masa depan. Faktor psikologis dan pengalaman awal dengan makanan berperan penting dalam kebiasaan makan mereka.

“Aspek hedonik dalam pola makan bisa membuat anak terus mencari makanan manis meskipun sudah kenyang. Ketagihan terhadap rasa manis dan gurih ini terbentuk sejak dini,” ujarnya.

Keterlibatan keluarga dan lingkungan pun sangat penting dalam membentuk kebiasaan makan yang sehat. Edukasi tentang makanan yang baik harus dilakukan sejak anak masih kecil.

“Diet yang seimbang dengan memperhatikan komposisi gizi penting untuk pertum-buhan anak. Menghindari makanan tinggi kalori tanpa gizi harus menjadi perhatian utama orang tua,” kata Tirta.

Baca Juga: Begini Pola Hidup Sehat dari Kemenkes yang Bisa Cegah Obesitas

Dia menambahkan, pola makan atau diet yang seimbang dengan memperhatikan komposisi gizi, penting untuk pertumbuhan anak. Orang tua harus memperhatikan buah hatinya menghindari makanan tinggi kalori tanpa gizi.

Selain itu, konsumsi makanan yang manis dan tinggi lemak bisa memicu jalur hedonik pada anak, membuat mereka ketagihan dan terus mencari makanan semacam ini.

“Makanan manis dan gorengan memiliki daya tarik tinggi bagi anak-anak, sehingga sulit untuk memperkenalkan makanan sehat. Pengaruh ini bisa memicu perilaku makan yang tidak sehat,” ujar Tirta.

Diet yang buruk pun bisa memicu peradangan dalam tubuh, serta terkait dengan risiko kesehatan jangka panjang. “Penting untuk mengontrol kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak,” Tirta menjelaskan.

Obesitas Anak Bisa Pengaruhi Kesehatan di Masa Depan

Ilustrasi obesitas

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menegaskan, obesitas pada anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat.

“Jika tidak ditangani, obesitas dapat menghabiskan sumber daya negara dan mempengaruhi kesehatan anak-anak di masa depan,” kata Jasra dalam diskusi yang sama.

“Pentingnya gizi seimbang dalam diet anak-anak harus diperhatikan, terutama di usia muda. Keluarga berperan besar dalam memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi setiap hari,” Jasra menambahkan.

Dia mengatakan, aktivitas fisik sangat penting untuk mencegah obesitas pada anak. Sekolah pun dianjurkan mengadakan program olahraga yang teratur dan terpimpin bagi siswa-siswanya.

Menurut Jasra, pendidikan gizi di sekolah juga bisa membantu anak-anak memahami pentingnya pola makan sehat.

“Kerjasama dengan orang tua dan komunitas juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini,” kata Jasra.

Sekolah pun diminta memperhatikan risiko obesitas yang muncul akibat kurangnya aktivitas fisik dari jam sekolah yang panjang, serta screen time yang berlebihan.

“Anak perlu diberi jeda untuk bergerak setelah menggunakan gadget agar tidak mengganggu aktivitas fisik mereka,” Jasra mengatakan.

Leave a Reply