TopCareer.id – Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mengatakan bahwa mereka berencana menggelar aksi demo pada Februari 2025 mendatang, untuk menuntut pemerintah menghentikan impor tekstil ilegal, demi menyelamatkan pekerja dan industri.
Ristadi, Presiden KSPN mengatakan, dalam tiga tahun terakhir Indonesia menghadapi gelombang besar impor tekstil ilegal yang semakin masif menguasai pasar dalam negeri, baik pasar konvensional atau pasar daring.
Menurutnya, fenomena ini membuat barang-barang tekstil dan produk tekstil (TPT) buatan lokal tersingkir, karena kalah bersaing secara harga.
“Akibatnya perusahaan-perusahaan TPT mengurangi produksinya bahkan sampai ada yang menutup total aktivitas produksinya,” kata Ristadi melalui siaran persnya, ditulis Jumat (13/12/2024).
Ia pun menyebut, hal ini berdampak pada ratusan ribu pekerja di sektor TPT yang dirumahkan, sampai terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Yang lebih memprihatinkan adalah ribuan pekerja masih alami nasib yang tidak jelas, yaitu tidak dipekerjakan tapi juga tidak di PHK dan tidak mendapatkan upah tunggu, mau melamar kerja ke perusahaan lain sudah terkendalah faktor usia, mau buka usaha tidak mempunyai modal,” katanya.
Baca Juga: PHK Tekstil, Nasib Pekerja Harus Diperhatikan
Selain itu, Ristadi menyebut masalah ini berdampak pada banyak perusahaan tekstil yang sekarat, dengan PHK menghantui para pekerjanya.
“Jika kondisi ini dibiarkan, maka industri tekstil nasional terutama yang orientasi hasil produksinya dijual dipasar dalam negeri akan tutup habis tinggal nama dan jutaan pekerja akan ter-PHK, kehilangan pekerjaan, dan mematikan aktivitas ekonomi pendukung lainnya,” kata Ristadi.
Ia pun mengatakan, merespon situasi ini, KSPN akan menggelar aksi di depan Istana Negara pada Rabu, 26 Februari 2024, yang diklaim bakal diikuti ratusan ribu anggotanya.
“Sebagai respon atas situasi darurat ini, kami yang biasanya bergerak moderat, jarang aksi unjuk rasa, menjaga intonasi suara kritis, maka dengan terpaksa situasi ini menuntut memanggil ratusan ribu anggota kami keluar dari ‘barak’ dan akan turun ke jalan menggelar aksi di Istana Negara pada Rabu, 26 Februari 2025,” kata Ristadi.
Di situ, ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan dalam demo KSPN kepada Presiden Prabowo Subianto, agar bertindak tegas melawan mafia atau oknum pelaku dan “backing” impor ilegal.
Baca Juga: Selamatkan Sritex, Pemerintah Harus Setop Impor Tekstil Ilegal
KSPN juga meminta pemerintah untuk segera membuat aturan yang membatasi importasi lebih ketat, serta mampu menjadi instrumen hukum untuk memberantas impor ilegal.
“Berhentikan oknum-oknum pejabat yang terlibat dalam aksi ilegal import dan ganti dengan orang-orang yang berintegritas dan berani,” kata Ristadi.
Pemerintah juga diminta menegakkan hukum atas aturan pemberantasan importasi dan pemberantasan impor ilegal, dengan meningkatkan fungsi kewenangan satgas impor ilegal.
Tuntutan lainnya adalah agar ada perlindungan bagi pekerja dari ancaman PHK, serta membantu buruh yang sudah terkena PHK agar tetap bisa menjaga kebutuhan ekonomi.
“Buat undang undang sandang sebagai kebijakan makro untuk lindungi selamatkan industri tekstil nasional dan bentuk badan atau kementerian khusus untuk menangani soal tekstil nasional atau sandang nasional,” pungkas Ristadi.