TopCareerID

Penggunaan Fintech Harus Makin Bijaksana

Vivi Linda, Commercial and Relation Manager, PT Stanford Teknologi Indonesia dalam BNCC Techno Talk 2024. (TopCareer.id/Christ Michael)

TopCareer.id – Dengan semakin banyaknya pilihan teknologi finansial atau fintech, masyarakat pun dinilai harus semakin pintar dalam mengelola keuangan.

Apalagi, doom spending atau perilaku impulsif dalam menghabiskan uang tanpa berpikir terlebih dahulu karena merasa pesimistis terhadap kondisi ekonomi, belakangan kerap terjadi.

Vivi Linda, Commercial and Relation Manager, PT Stanford Teknologi Indonesia mengatakan, kemajuan teknologi finansial harus diimbangi dengan adanya literasi dan inklusi keuangan.

“Jadi industri berkomitmen untuk bersama-sama dengan pemerintah, juga bersama-sama dengan regulator, untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia,” kata Vivi kepada TopCareer.id, Sabtu (14/12/2024).

“Tujuannya agar masyarakat bisa menggunakan atau memanfaatkan fintech agar lebih bijaksana lagi, khususnya untuk area-area yang lebih produktif,” ujarnya usai BNCC Techno Talk 2024 di Jakarta.

Baca Juga: Ramai Doom Spending, Industri Fintech Ingatkan Pentingnya Edukasi

Vivi menambahkan, pemerintah menargetkan penyaluran pendanaan fintech di 2028, sebanyak 70 persennya ditujukan untuk pendanaan produktif atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau industri usaha.

“Untuk saat ini pendanaan produktif masih di 30 persen dari total penyaluran fintech itu sendiri,” imbuhnya.

“Jadi diharapkan dengan adanya kerja sama kita yang sejalan dengan seluruh stakeholder terkait, bisa meningkatkan literasi keuangan di Indonesia,” kata Vivi.

Untuk dapat memilih dan memilah platform teknologi finansial mana yang sesuai kebutuhannya, Vivi pun mengingatkan masyarakat untuk mencari tahu apa yang dia butuhkan.

Baca Juga: 3 Tips Jaga Keamanan Akun Fintech

“Kita dalami dulu keinginan kita, untuk jangka panjang, untuk jangka pendek seperti apa. Misalnya kita tertarik untuk investasi, berarti kita pelajari fintech-fintech yang ada di industri investasi,” Vivi berujar.

Selain disesuaikan dengan kebutuhan, Vivi juga mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dalam memilih platform finansial.

Ia menegaskan, pilihlah platform yang legal, berizin, serta diawasi oleh regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Itu juga yang kami lakukan, untuk mensosialisasikan ke seluruh masyarakat khususnya anak-anak muda, untuk usia-usia produktif, agar menggunakan fintech yang legal, berizin, dan diawasi oleh regulator OJK” pungkas Vivi.

Exit mobile version