TopCareerID

Biar Tak Diganti Teknologi, Generasi Muda Wajib Perkuat Kemampuan Digital

Wamenkominfo Nezar Patria. (Dok. Biro Humas Kominfo)

TopCareer.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengingatkan agar generasi muda terus memperkuat kemampuan digitalnya, agar dapat bersaing dan bertahan di tengah disrupsi teknologi.

Ia mengatakan, disrupsi teknologi digital membawa perubahan di berbagai sektor, termasuk pada lapangan pekerjaan.

“Ada dua pilihan sebetulnya, pertama, memperkuat basic supaya bisa masuk ke dalam industri,” kata Nezar di Jakarta, Jumat pekan lalu, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (17/12/2024).

“Kedua menguasai teknologi secara skill supaya bisa memakai teknologi maju seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things, Blockchain, Cloud Computing dan lainnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Studi UGM: AI Makin Banyak Dipakai Buat Kerja, Tapi Masih Ada Kelemahan

Menurutnya, adopsi teknologi baru membuat proses automasi menjadi lebih dominan. Misalnya, penggunaan teknologi kecerdasan buatan di sektor transportasi memungkinkan gerbang pintu tol dioperasikan mesin. Sektor kesehatan dan keuangan pun kini menggunakan platform digital.

“Kalau dulu pintu tol ada yang menjaga, sekarang tidak ada. Nah, itu saja sudah menghilangkan hampir dua ribu lapangan kerja. Tentu saja hal-hal seperti ini harus kita antisipasi,” kata Wamenkomdigi Nezar.

Wamenkomdigi pun mendorong generasi muda untuk terus belajar dan menguasai teknologi baru, agar siap menghadapi lanskap dunia kerja yang dipandu teknologi.

“Jadi mendalami sisi teknologi untuk menciptakan teknologi itu sendiri. Dan mengusai teknologi untuk bisa mengoperasikan pekerjaan yang memakai teknologi advance ini,” kata Nezar.

Baca Juga: Prediksi Tren Keamanan Siber 2025: AI Bakal Jadi Perhatian

Transformasi digital jadi salah satu agenda penting pemerintah Indonesia. Nezar mengklaim, selama 10 tahun terakhir pemerintah sudah menerapkan langkah proaktif untuk menghadapi disrupsi, akibat pemanfaatan teknologi digital.

Rencana ini juga sudah dirumuskan dalam Visi Indonesia Digital 2045 yang memperhatikan dinamika Digital Economy, Digital Society, Digital Government dan Digital Infrastructure.

Menurut Wamen Nezar, transformasi digital nasional berlangsung secara gradual sesuai dengan kesiapan setiap sektor.

“Pemerintah terus memperkuat empat pilar tersebut dengan menempatkan digital ekonomi menjadi enabler, digital society menyiapkan SDM dan sejumlah regulasi agar pemakaiannya tidak membawa hal negatif di masyarakat agar kita bisa maksimalkan aspek positifnya,” tandasnya.

Exit mobile version