TopCareer.id – Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa mereka memiliki rencana menerapkan sistem pembayaran Quick Response Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap.
Dengan sistem ini, masyarakat nantinya cukup menempelkan smartphone yang sudah terkoneksi aplikasi fintech dan telah memiliki NFC ke reader pembayaran untuk transaksi, tanpa memindai QR code.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan, implementasi direncanakan mulai pada triwulan I tahun 2025.
“Kita rencananya QRIS Tap NFC kalau tidak ada halangan mudah-mudahan di triwulan I bisa melakukan implementasi ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu pekan ini, ditulis Jumat (20/12/2024).
Baca Juga: Hindari Penipuan QRIS, BI Ingatkan Beberapa Hal Ini Sebelum Transaksi
Filianingsih mengklaim saat ini Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan industri sudah siap menerapkannya, namun masih dibutuhkan kesiapan dari aspek bisnis dan teknis.
Ia juga menyebut sudah melakukan uji coba dengan tingkat kesuksesan mencapai 100 persen.
“Jadi nanti kita akan mulai dengan transportasi, sehingga nanti kalau masuk MRT atau apa tinggal melenggang aja,” kata Filianingsih.
Baca Juga: BI Gandeng BoK, QRIS Bakal Bisa Dipakai di Korsel
Pada kesempatan tersebut, dalam lima tahun sejak diluncurkannya QRIS, di 2024 pengguna sistem pembayaran ini ditargetkan mencapai 55 juta.
“Sampai di November ini kita sudah, alhamdulillah, puji Tuhan, sudah 55,02 juta. Jadi sudah 100,03 persen,” kata Filianingsih.
Sementara untuk target volume di 2024 adalah 2,5 miliar transaksi, dengan capaian per November 5,46 miliar atau 218 persen.
“Oleh karena itu di tahun 2025, kita pasang target untuk volume transaksi, kan tidak enak ya sudah hampir 5,5 masa targetnya 5,5, jadi kami pasang target 6,5 miliar transaksi,” imbuhnya.
Adapun, data BI mencatat pengguna QRIS sudah mencapai 58 juta dengan target merchant di 2025 mencapai 40 juta.
