TopCareer.id – CEO Google Sundar Pichai disebut telah memangkas sepersepuluh dari posisi manajer perusahaan sejak tahun 2023 lalu, dengan tujuan efisiensi.
Pichai, dalam rapat umum beberapa waktu lalu mengatakan, Google secara total sudah memangkas jumlah manajer, direktur, dan wakil presiden dalam tenaga kerjanya hingga 10 persen.
Juru bicara Google, dikutip dari New York Post, Rabu (1/1/2025) mengatakan, perubahan struktural yang dijelaskan Pichai, sudah didesain mulai pada 2023, serta tidak mencakup pemangkasan selain yang telah dilaporkan sebelumnya.
Baca Juga: Google Rilis Daftar Topik Paling Dicari di Indonesia 2024
Beberapa manajer dialihkan ke peran kontributor individu, yang berarti mereka tidak lagi bertanggung jawab atas karyawan lain. Namun, menurut juru bicara, sejumlah manajer lainnya diberhentikan.
Pichai sebelum mengatakan bahwa “penghematan biaya yang berkelanjutan” merupakan salah satu tujuan utama Google di tahun 2024.
Di 2024 saja, Google sudah memangkas ratusan posisi di berbagai divisi termasuk tim ad sales, tim engineering inti, dan divisi perangkat keras yang bertanggung jawab atas produk seperti Pixel, Nest, dan Fitbit.
Baca Juga: Pakar UGM Ungkap Penyebab Naiknya Angka PHK di Indonesia
Pemangkasan pekerja terbesar terjadi pada 2023, saat Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12 ribu pekerja.
Restrukturisasi dilakukan di tengah persaingan Google dengan para pemain di industri kecerdasan buatan (AI), salah satunya OpenAI.
Google juga sedang menghadapi masalah hukum tingkat tinggi, yang dapat mengubah model bisnisnya secara signifikan.
Salah satu kasus yang disorot adalah potensi pemisahan bisnis pencariannya, usai seorang hakim federal menyatakan mereka melakukan monopoli di Agustus 2024.