TopCareer.id – Oxford mengumumkan kata-kata yang dinobatkan sebagai Oxford Word of the Year 2024 atau Kata-Kata Oxford Tahun Ini, yaitu “brain rot.” Pemilihan ini ditetapkan usai pemungutan suara oleh publik yang diikuti lebih dari 37 ribu orang.
Mengutip laman Oxford University Press, Kamis (2/1/2025), para pakar bahasa dari institusi itu sebelumnya membuat daftar pendek berisi enam kata, untuk mencerminkan mood dan percakapan yang mewakili 2024.
Setelah dua pekan pemungutan suara publik dan percakapan yang meluas, para ahli berkumpul untuk mempertimbangkan masukan publik, hasil pemungutan suara, dan data bahasa. Kemudian, dinyatakanlah “brain rot” sebagai Word of the Year untuk tahun ini.
“Brain rot” diartikan sebagai “penurunan kondisi mental atau intelektual seseorang yang diduga terjadi, khususnya akibat konsumsi berlebihan terhadap materi —saat ini terutama berupa konten daring— yang dianggap remeh atau tidak menantang. Istilah ini juga merujuk pada sesuatu yang dianggap dapat menyebabkan kemerosotan tersebut.”
Para ahli mencatat, istilah ini mendapatkan perhatian di tahun ini, untuk menggambarkan kekhawatiran terhadap dampak konsumsi konten daring yang berkualitas rendah dalam jumlah berlebihan, terutama di media sosial.
Baca Juga: Layanan Publik Singapura Jadi yang Terbaik di Dunia
Frekuensi penggunaan kata-kata ini juga dilaporkan meningkat 230 persen antara tahun 2023 dan 2024.
Namun, “brain rot” bukanlah kata-kata baru. Istilah ini tercatat dipakai pertama kali di tahun 1854 dalam buku Walden karya Henry David Thoreau.
Di situ, Thoreau mengkritik masyarakat untuk meremehkan nilai gagasan kompleks, atau gagasan yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara, demi gagasan yang sederhana. Ia menganggap ini adalah indikasi penurunan upaya mental dan intelektual secara umum.
Di era digital, terjadi pergeseran makna, terutama setelah populer di platform media sosial khususnya di kalangan Gen Z dan Gen Alpha.
Istilah ini lalu digunakan secara lebih luas, terutama dalam jurnalisme arus utama, di tengah kekhawatiran masyarakat tentang dampak negatif dari konsumsi konten daring yang berlebihan.
Di 2024, “brain rot” digunakan untuk menggambarkan penyebab dan akibat dari hal ini, merujuk pada konten berkualitas dan bernilai rendah yang ada di media sosial dan internet, serta dampak lanjutan yang dianggap terjadi karena konsumsi jenis konten ini, terhadap individu atau masyarakat.
Baca Juga: Google Rilis Daftar Topik Paling Dicari di Indonesia 2024
Casper Grathwohl, Presiden Oxford Languages mengatakan, kata-kata tahun lalu “rizz“, merupakan contoh menarik tentang bagaimana bahasa semakin terbentuk, dibentuk, dan dibagikan dalam komunitas daring.
“‘Brain rot‘ berbicara tentang salah satu bahaya yang dirasakan dalam kehidupan virtual, dan bagaimana kita menggunakan waktu luang kita,” kata Grathwohl.
Ia menambahkan, istilah ini telah diadopsi oleh Gen Z dan Alpha, yang sebagian besar bertanggung jawab atas penggunaan dan pembuatan konten digital, yang menjadi fokus istilah tersebut.
Menurutnya, generasi ini telah mempopulerkan istilah tersebut melalui media sosial, yang sering disebut sebagai penyebab utama “brain rot.“
“Fenomena ini mencerminkan kesadaran diri yang unik, bahkan sedikit jenaka, dari generasi ini terhadap dampak negatif media sosial yang mereka warisi,” pungkasnya.