TopCareer.id – Menteri BUMN Erick Thohir dan PT KAI (Persero) mengungkapkan adanya rencana untuk menutup Stasiun Karet, dengan tujuan untuk mengoptimalkan konektivitas antar stasiun.
“Ini yang tadi dibilang kan bagaimana membangun ekosistem. Mungkin di (stasiun) Karet ditutup,” kata Erick dalam konferensi pers di Stasiun BNI City, Jakarta pada Rabu (1/1/2024).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI Rudi As Aturridha mengamini pernyataan Erick Thohir.
Baca Juga: Stasiun KRL Jakarta Kota Bakal Terintegrasi MRT
“Stasiun Karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan saja. Kan kita sudah buatkan selasarnya sampai dengan ke BNI City,” kata Rudi.
“Sehingga trafiknya pun akan lebih cepat. Tidak perlu lagi berhenti, tapi langsung berhenti di sini, tambah nanti kita akan berhentikan untuk yang kereta bandara di Stasiun Sudirman,” imbuhnya.
Penutupan ini, kata Rudi, juga akan diikuti dengan kereta bandara yang direncanakan dapat berhenti di Stasiun Sudirman.
“Sudah ada rencana kita mau berhentikan kereta (bandara) dari BNI City ke Stasiun Sudirman, supaya orang yang dari LRT mau ke bandara, tidak perlu ke BNI City tapi cukup ke Sudirman, karena jarak berjalan kakinya lebih sedikit,” ujarnya.
Baca Juga: Gerbong Khusus Wanita LRT Jabodebek Mulai Berlaku Hari Ini
Menurut Erick Thohir, saat ini kereta bandara ke Soekarno-Hatta hanya mengangkut 1,5 juta penumpang per tahun, meski ada potensi 10 juta.
Erick menambahkan, konektivitas ini juga akan bisa mengurangi beban yang ada di tol sekitar bandara, yang selama ini kerap mengalami kemacetan.
Menteri BUMN itu menyebut, saat ini jarak tempuh kereta bandara ke Jakarta mencapai sekitar 50 menit.
“Kita lagi coba hitung kalau bisa di bawah 40 menit, jadi orang akan lebih efisien lagi, pakai kereta ke pusat kota 40 menit,” pungkasnya.