TopCareer.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pendidikan tentang jual-beli saham dapat diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Keinginan ini disampaikan oleh Sri Mulyani dalam peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2025 di Jakarta, pada Kamis (2/1/2025)/
Awalnya, Sri Mulyani mengatakan saat ini dalam basis investor Surat Berharga Negara (SBN), banyak ditemukan pelajar dan mahasiswa yang sudah mulai membelinya. Ia pun menyebutnya sebagai tren yang positif.
Menurutnya, hal ini dikarenakan adanya instrumen investasi dengan pecahan yang sangat kecil, sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat luas.
“Saya berharap demikian juga dengan saham,” ujarnya, seperti dikutip dari YouTube Indonesia Stock Exchange (IDX).
Baca Juga: PPN 12 Persen Buat Barang Mewah, Menkeu Terbitkan Aturan
Menkeu mengungkapkan, ketika masih mahasiswa, ia mendapatkan pembelajaran soal BEI dan memahami jual-beli saham di tingkat perkuliahan.
“Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi lebih familiar dengan bursa efek, ” imbuh Menkeu.
Sri Mulyani mengatakan, pembelajaran semacam ini bisa masuk ke kurikulum dengan penyesuaian cara penyampaian, agar masyarakat lebih terbiasa dengan transaksi jual-beli saham sejak dini.
“Ini hanya bisa dilakukan kalau kita juga bersama-sama, nanti masuk ke kurikulum, bagaimana cara penyampaiannya, dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi,” kata Menkeu.
Baca Juga: Menkeu Pastikan Kebutuhan Pokok Tak Kena PPN 12 Persen
Apabila masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman, kata Sri Mulyani, Kemenkeu dan BEI bertanggung jawab memastikan saham-saham yang dijual adalah saham yang sehat.
“Yang berasal dari fundamental perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan tata kelola yang baik.” kata Menkeu.
Sehingga, kata Sri Mulyani, “masyarakat tidak merasa bahwa mereka membeli sebuah surat berharga yang ternyata tidak berharga.”