Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Wamen Komdigi: AI Bakal Hilangkan Sejumlah Profesi, Tapi Juga Ciptakan Pekerjaan Baru

Wamen Komdigi Nezar Patria dalam dalam Wisuda Program Pascasarjana Periode II Tahun Akademik 2024/2025 UGM, di Sleman, Yogyakarta, Kamis (23/01/2025). (Dok. Komdigi)

TopCareer.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menyebut, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang akan menghilangkan sejumlah pekerjaan, namun juga membuka banyak peluang kerja baru.

Hal ini dinyatakan dalam Wisuda Program Pascasarjana Periode II Tahun Akademik 2024/2025 Universitas Gadjah Mada, di Grha Sabha Pramana, Sleman, Yogyakarta, Kamis (23/01/2025).

Karena itu, menurut Wamen Komdigi, perkembangan teknologi AI menciptakan kebutuhan tenaga kerja dengan kompetensi digital yang tinggi.

Nezar mengatakan, dalam periode 2025-2030, sebanyak 92 juta pekerjaan diproyeksikan akan hilang akibat tergantikan teknologi baru, tapi di sisi lain, akan muncul 170 juta pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan khusus.

Baca Juga: Daftar Pekerjaan Paling Berkembang dan yang Menurun di 2030

“Akan ada 170 juta pekerjaan baru secara global yang tentu memerlukan adanya penyesuaian dan peningkatan kompetensi yang signifikan,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Wamenkomdigi pun mengatakan, keahlian di masa depan tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis seperti penguasaan teknologi AI atau big data.

Lebih dari itu, dibutuhkan juga keterampilan yang lebih humanis seperti kreativitas, kepemimpinan, fleksibilitas, dan ketahanan.

Dalam kesempatan itu Nezar pun menegaskan lulusan pascasarjana punya peran penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

Baca Juga: LinkedIn Ungkap 15 Pekerjaan yang Tumbuh Pesat di Indonesia

Ia pun mengajak lulusan pascasarjana UGM untuk melakukan berbagai inovasi, demi meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.

“Sebagai lulusan pascasarjana, Anda berada di garis terdepan untuk memimpin inisiatif ini, baik dalam mendorong inovasi di tempat kerja, mendidik generasi berikutnya, atau menciptakan peluang baru melalui riset dan pengembangan,” ujarnya.

Nezar Patria juga meminta agar lulusan pascasarjana UGM mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dan teknologi modern untuk memimpin inovasi, sekaligus menjaga harmoni dengan alam dan masyarakat.

Leave a Reply