TopCareer.id – Rekayasa lalu lintas akan dilakukan di sekitar pembangunan Stasiun MRT Kota mulai 15 Februari hingga 20 Mei 2025.
Adapun, beberapa pekerjaan yang dilakukan di sekitar area pekerjaan Stasiun MRT Kota termasuk pembangunan Entrance 4 (Stasiun Jakarta Kota KAI), serta koridor utara yang menghubungkan boks stasiun dengan pintu masuk bagian utara.
Baca Juga: Stasiun KRL Jakarta Kota Bakal Terintegrasi MRT
Mengutip keterangan tertulis, Kamis (13/5/2025), rekayasa lalu lintas ini akan mencakup:
- Area Terowongan Penyeberangan Orang (TPO) Kota akan dilakukan perluasan area kerja dengan penggeseran pagar proyek ke sisi barat dan selatan. Penggeseran ini akan berdampak pada penyempitan jalur kendaraan pada Jalan Pintu Besar Utara sisi barat (ke arah utara), khususnya di depan Museum Mandiri, menjadi satu lajur. Sementara itu, arus lalu lintas pada Jalan Pintu Besar Utara sisi timur (ke arah selatan) tetap dipertahankan 2 lajur kendaraan.
- Arus lalu lintas pada Jalan Jembatan Batu untuk kedua arah akan mengalami penyempitan dari yang semula terdiri dari 3 lajur kendaraan akan berubah menjadi 2 lajur kendaraan. Penyempitan ini hanya terjadi dari Simpang Asemka hingga Halte TransJakarta Mangga Dua Raya, selebihnya pada Jalan Mangga Dua Raya akan tetap 3 lajur kendaraan untuk masing-masing arah.
- Sedangkan arus lalu lintas pada Jalan Pintu Besar Selatan tidak mengalami perubahan, akses keluar dan masuk masih menggunakan sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan bagi Transjakarta dan penghuni serta pelanggan.
Baca Juga: Nama Tuku Resmi Terpampang di Stasiun MRT Cipete Raya
Selain itu, MRT Jakarta dan kontraktor juga akan memasang rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerangan jalan umum.
“PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo.