TopCareerID

Demi Gaet Pekerja Muda, Perusahaan Jepang Ini Tawarkan Cuti Mabuk

Ilustrasi mabuk. (Gambar oleh Michal Jarmoluk dari Pixabay)

TopCareer.id – Sebuah perusahaan teknologi di Jepang punya cara unik untuk merekrut karyawan muda, yaitu dengan menawarkan “cuti” mabuk.

Trust Ring Co., yang memiliki kantor pusat di Osaka, mengizinkan karyawannya untuk mengambil istirahat apabila dirinya mabuk setelah minum alkohol.

Selain itu, mereka juga menawarkan pekerjanya dengan berbagai pilihan minuman keras di kantor.

Dilansir Fortune, dikutip Jumat (21/2/2025), mereka mengklaim tidak ada pergantian karyawan dalam tiga tahun terakhir, meski gaji pekerjanya tidak jauh lebih tinggi dari upah minimum.

Baca Juga: WNI Ini Jadi Supir Bus Profesional Asing Pertama di Jepang

Namun, cuti mabuk bukan berarti bebas mengambil libur seharian penuh. Konsep sebenarnya adalah pekerja yang seharusnya masuk jam 9 pagi, diizinkan untuk kerja siang hari tanpa menghadapi sanksi.

Mengutip Oddity Central, bos perusahaan ini mengatakan benefit ini ditawarkan karena mereka kesulitan untuk menggaji tinggi pekerjanya.

Karena tak bisa bersaing dengan perusahaan besar, dia pun menawarkan benefit yang dinilainya lebih dari uang.

“Gaji kami ditetapkan sedikit di atas upah minimum dan kami tidak bisa menggunakan banyak uang, jadi mereka bebas melakukan apa yang mereka inginkan,” kata CEO perusahaan itu kepada Kansai TV.

“Saya pikir merupakan ide yang bagus untuk memiliki lingkungan kerja yang lebih menyenangkan,” ujarnya.

Baca Juga: Temani Orang dan Tidak Melakukan Apa-Apa, Pria Jepang Ini Raup Rp 1,3 M Setahun

Karyawan perusahaan ini memperoleh gaji 222 ribu yen per bulan, atau setara Rp 23,8 juta. Setidaknya ada 60 karyawan yang bekerja di sana.

Langkah ini muncul karena semakin sulit dan ketatnya mendapatkan pekerja di Jepang, akibat angka kelahiran di negara sakura yang makin menurun.

Perusahaan pun harus menawarkan lingkungan kerja yang lebih menarik bagi pelamar muda, sehingga terlihat menonjol.

“Kami benar-benar tidak dapat menaikkan gaji awal, jadi saya pikir usaha kecil dan menengah harus fokus untuk menarik bakat dengan ide serupa,” kata bos perusahaan.

Exit mobile version