TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bertemu untuk membahas peluang kerja sama dalam peningkatan keterampilan digital tenaga kerja.
Menurut Yassierli, kolaborasi kedua kementerian penting dalam pelatihan keterampilan digital, melalui Balai Pelatihan Kerja (UPTP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan kolaborasi ini, kami dapat memperluas program pelatihan di bidang teknologi informasi, keamanan siber, kecerdasan buatan, dan literasi digital,” ujar Yassierli di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Mengutip siaran pers, Selala (25/2/2024), Meutya mengatakan kebutuhan tenaga kerja dengan kompetensi digital teruslah meningkat. Komdigi mencatat, Indonesia butuh lebih dari sembilan juta talenta digital hingga 2030.
“Oleh karena itu, kami berdiskusi mengenai prioritas bidang yang perlu diperkuat serta bentuk kerja sama yang dapat segera diimplementasikan,” kata Meutya.
Baca Juga: Menaker Buka Suara Soal Status Mitra Ojol
Menurut Yassierli, sejak 2005 jumlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang komunikasi dan digital terus meningkat, mencapai 44 yang berlaku hingga 2025.
SKKNI tersebut mencakup berbagai bidang, termasuk teknologi informasi, keamanan siber, jaringan telekomunikasi, multimedia, dan industri kreatif.
Beberapa contoh SKKNI yang telah diterapkan antara lain keahlian dalam Artificial Intelligence (AI), Cloud Computing, Desain Grafis, dan Pengembangan Perangkat Lunak.
Peluang kerja sama Kemnaker dan Komdigi pun termasuk kolaborasi dalam penyelenggaraan pelatihan keterampilan digital seperti literasi digital, pemrograman, analisis data, AI, dan keamanan siber.
Selain itu, perlu dilakukan harmonisasi regulasi ketenagakerjaan dengan dinamika ekonomi digital, termasuk perlindungan bagi pekerja di sektor gig economy dan pekerja lepas.
Kerja sama juga diperlukan dalam memberikan dukungan bagi wirausaha dan UMKM, untuk memanfaatkan teknologi digital melalui program inkubasi startup dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca Juga: Komdigi Beri Pelatihan Visual Coding ke Siswa SD
Kemnaker juga sedang menyiapkan transformasi balai pelatihan secara bertahap di enam balai besar dan 21 balai lainnya di seluruh Indonesia.
“Kami menyadari bahwa balai pelatihan harus bertransformasi. Tidak hanya fokus pada manufaktur dan elektronik, tetapi juga memperluas cakupan pelatihan ke bidang IT dan digital,” kata Yassierli.
Kolaborasi pun diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nasional dan menggerakkan berbagai sektor industri termasuk manufaktur, pertanian, dan pariwisata.
“Bersama Kadin, Apindo, dan mitra lainnya, kami akan memetakan kebutuhan industri, memastikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan sektor, dan menyiapkan tenaga kerja yang siap diserap industri,” pungkas Menaker.