TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli merespon ramainya kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Seperti diketahui, kabar pemberhentian pekerja di sejumlah perusahaan besar seperti Sritex, Yamaha Music, hingga Sanken, ramai dibicarakan belakangan ini.
Yassierli mengakui, memang ada PHK di beberapa perusahaan yang diangkat ke media.
“Setelah kita cek sebenarnya juga tidak semuanya,” kata Yassierli dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/3/2025). “Bahkan ada beberapa yang dilaporkan PHK tapi kemudian pekerjanya malah bertambah.”
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Jamin Hak-Hak Pekerja Terdampak PHK Sritex
Menaker pun mengatakan, informasi mengenai PHK yang terjadi di Indonesia juga harus dilihat secara utuh.
Lebih lanjut, Yassierli menyebut beberapa PHK yang ditulis di pemberitaan tidak menyertakan tahun kejadian
“Beberapa kita lihat ternyata dari tahun 2021. Sehingga menurut kami, validitas dari informasi yang beredar itu menurut saya sama-sama kita jaga,” ujarnya.
Terkait PHK di tanah air, Yassierli menyebut ada banyak faktor yang memengaruhi.
“Kondisi ekonomi secara makro seperti apa, daya saing perusahaannya seperti apa, kemudian juga termasuk tata kelola internal dari perusahaan,” kata Yassierli.
Baca Juga: KSPI: PHK Ribuan Pekerja Sritex Ilegal
Dia menambahkan, data dari Kementerian Perindustrian malah menyebutkan bahwa terdapat pertumbuhan industri manufaktur, dengan penyerapan tenaga kerja tahun lalu mencapai lebih dari satu juta.
“Dibandingkan dengan data PHK yang kami miliki sekitar 50 ribu,” kata Yassierli.
“Pesan positif ini menurut saya harus kita sampaikan, walaupun saya tidak menutup mata memang ada beberapa perusahaan atau industri yang sedang fase kontraksi, tapi ada yang tumbuh,” Yassierli menambahkan.
