TopCareerID

LinkedIn Kenalkan Fitur AI Baru Buat Bantu Perekrutan dan Pembelajaran

Searching job-ilustrasi tips lancar pencarian kerja 2024 menurut LinkedIn.

Searching job-ilustrasi tips lancar pencarian kerja 2024 menurut LinkedIn. (Pexels)

TopCareer.id – Platform media sosial untuk profesional LinkedIn, memperkenalkan fitur berbasis Artificial Intelligence atau Akal Imitasi (AI) baru, untuk membantu perekrutan dan pembelajaran di Indonesia.

Fitur ini mencakup AI agent pertama LinkedIn yaitu LinkedIn Hiring Assistant, serta fitur baru dalam AI-Powered Coaching di LinkedIn Learning.

Teknologi ini diklaim akan menyederhanakan proses perekrutan bagi bisnis di Indonesia, serta membantu para profesional mengembangkan keterampilan yang sedang banyak dibutuhkan.

Sehingga, para profesional dapat meningkatkan karier sekaligus menjembatani kesenjangan keterampilan yang dihadapi para perekrut di tanah air.

“Kesenjangan keterampilan di Indonesia perlu diatasi dengan dua pendekatan,” kata Rohit Kalsy, Indonesia Country Lead di LinkedIn, dikutip dari siaran pers (Rabu (12/3/2025).

Rohit mengatakan, perusahaan harus fokus merekrut berdasarkan keterampilan, sementara profesional perlu terus belajar.

“Seiring AI yang semakin membentuk dunia kerja, LinkedIn berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi berbasis AI agar bisnis dan profesional bisa terhubung lebih cepat, mempercepat perekrutan, dan membuka peluang baru,” pungkasnya.

Baca Juga: Tips Pakai LinkedIn Buat Mencari Kerja di 2025

LinkedIn Hiring Assistant dirancang untuk menangani tugas-tugas perekrutan yang repetitif dan memakan waktu, misalnya seperti mengunggah lowongan kerja dan melakukan pencarian berulang untuk posisi yang sama.

Dengan begitu, perekrut bisa lebih fokus pada hal-hal strategis seperti membangun hubungan dengan kandidat, melakukan wawancara mendalam, serta menilai soft skills dan kecocokan budaya kerja.

Data LinkedIn mencatat, 74 profesional HR di Indonesia percaya bahwa alat berbasis AI dapat mempercepat dan menyederhanakan proses perekrutan.

Hiring Assistant disebut akan membantu perekrut menemukan kandidat berdasarkan keterampilan mereka, bukan cuma berdasarkan riwayat pekerjaan atau pendidikan.

Hal ini akan membuka akses ke lebih banyak talenta potensial. Selain itu, AI agent juga dapat mempelajari preferensi perekrut untuk memberikan rekomendasi yang personal, sehingga mempermudah pencarian kandidat dengan lebih cepat.

LinkedIn juga memperluas AI-Powered Coaching dengan fitur baru dalam bahasa Inggris, untuk membantu para profesional berlatih keterampilan interpersonal yang penting di dunia kerja.

Baca Juga: 7 dari 10 Orang RI Mau Pindah Kerja pada 2025, tapi Kerap Di-Ghosting Perekrut

Fitur ini memungkinkan pengguna berlatih menghadapi berbagai skenario seperti memberikan review kinerja, membahas work-life balance, serta memberikan umpan balik, melalui interaksi berbasis teks atau suara.

Menurut LinkedIn, investasi dalam Learning & Development serta mobilitas internal saat ini sangatlah penting, terutama di tengah pesatnya perkembangan AI.

LinkedIn juga menilai ini sangat relevan di Indonesia, karena 56 persen HR mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar yang disesuaikan.

Lebih lanjut, menurut Allfah Zahra, Head of Talent Acquisition, Paragon Corp, AI membuat kerja tim HR bisa lebih efisien.

“AI membuat kerja HR lebih efisien dengan memungkinkan fokus pada strategi dan keputusan berbasis data,” kata Zahra.

Zahra pun berharap, adanya fitur seperti Hiring Assistant dapat membuat proses rekrutmen jadi lebih lancar dan efektif, sehingga Talent Acquisition bisa lebih berperan sebagai mitra bisnis strategis.

Exit mobile version