TopCareerID

UMKM dan Freelancer Wajib Punya Pelindungan Siber

Ingram Micro dan HiAware meluncurkan solusi keamanan siber bagi pengguna individu dan UMKM. (Dok: Ingram Micro)

TopCareer.id – Pelindungan keamanan siber bukan hanya bagi industri atau bisnis besar, tapi juga untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta individu.

Menurut Ingram Micro, dalam beberapa tahun terakhir terlihat lonjakan signifikan terkait ancaman siber di Indonesia.

Mereka melaporkan, permintaan terhadap solusi keamanan siber diperkirakan meningkat sebeasr 28 persen pada 2025, didorong oleh maraknya kebocoran data.

Selain itu, 21 perusahaan mengalami kebocoran data karena karyawan yang mengakses jaringan perusahaan dari jarak jauh.

Di sisi lain, pekerja jarak jauh dan freelancer juga tak lepas dari ancaman siber. Dengan semakin banyaknya profesional yang bekerja dari rumah, 21 persen perusahaan melaporkan kebocoran data sensitif.

Karyawan dan freelancer juga kerap mengakses data sensitif perusahaan melalui perangkat pribadi, sehingga sering menjadi sasaran utama ancama siber.

Baca Juga: Pencurian Data Perbankan di Smartphone Melesat 3 Kali Lipat di 2024

Namun, semakin luasnya kebutuhan perlindungan siber di seluruh segmen pengguna ini belum dibarengi dengan pasar yang tergarap optimal di Indonesia, terutama di kalangan pengguna individu.

“Keamanan siber bukan lagi sekadar opsi, ini adalah kebutuhan bagi individu maupun bisnis,” kata Mulia Dewi Karnadi, Managing Director Ingram Micro Indonesia, dalam konferensi pers, Selasa (11/3/2025).

Ia menambahkan, banyak UMKM tak punya tim Information Technology (IT) khusus untuk menangani keamanan siber, sehingga mereka rentan terhadap serangan ransomware dan kebocoran data.

Seiring dengan meningkatkan transaksi online dan pembayaran digital, bisnis kecil pun semakin menjadi target empuk bagi kejahatan siber.

“Dengan diberlakukannya Undang-Undang 27 PDP (Pelindungan Data Pribadi) oleh pemerintah, walaupun tidak punya tim IT, walaupun tidak mengerti soal IT, tetap berdampak. Ada financial impact dan administration impact,” kata Dewi.

“Jadi tidak ada alasan karena tidak punya tim IT, tidak mengurus cybersecurity,” imbuhnya.

Dewi pun menegaskan, edukasi dan meningkatkan kesadaran soal pentingnya keamanan siber bagi seluruh segmen sangatlah penting.

Baca Juga: Mentalitas dan Ketahanan Berbisnis Jadi Tantangan Pelaku UMKM

Ingram sendiri baru saja bermitra dengan HiAware untuk meluncurkan solusi untuk pelindungan keamanan siber yang menargetkan pengguna personal dan UMKM.

Perangkat lunak ini dapat digunakan di smartphone, laptop, dan tablet yang biasa digunakan untuk bekerja, hiburan, hingga bertransaksi online.

Menurut keduanya, dengan tingkat paparan tinggi terhadap phishing, malware, dan pencurian identitas, solusi keamanan siber yang sederhana dan efektif menjadi semakin penting.

Aleksander Cvetkovski, CEO & Head of Partnerships at HiAware, menambahkan, sangatlah penting untuk memperluas aksesibilitas keamanan siber bagi lebih banyak pengguna di Indonesia.

“Pasar keamanan siber di Indonesia berkembang pesat, dan kami melihat peluang besar untuk menjangkau pengguna yang selama ini belum mendapatkan perlindungan digital yang memadai,” ujarnya.

Exit mobile version