Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri Digelar 29 Maret 2025

Kemenag tetapkan biaya haji terbaru 2022.Ilustrasi Kementerian Agama

TopCareer.id – Sidang isbat untuk menetapkan awal Idul Fitri 1446 Hijriah akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad dalam rapat persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

“Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025,” kata Abu Rokhmad, dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (20/3/2025).

“Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” imbuhnya.

Baca Juga: Komdigi Luncurkan MudikPedia Buat Panduan Mudik Lebaran 2025

Sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB dan berlangsung secara tertutup. Prosesnya akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib.

Kemenag juga mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Diundang juga perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya ke Sidang Isbat Idul Fitri 2025.

Penetapan Idul Fitri dilakukan dengan metode hisab dan rukyat. Metode ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Baca Juga: Libur Lebaran Anak Sekolah Dimajukan ke 21 Maret 2025

Abu menjelaskan, secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB.

Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” kata Abu Rokhmad.

Rukyatul Hilal akan dilakukan di 33 titik kecuali Bali. “Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” kata Abu.

Leave a Reply