Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

LifestyleTren

Biar Gak Boncos, Ini Tips Kelola Keuangan Buat Belanja Lebaran

Ilustrasi uang untuk belanja (Ahsanjaya/Pexels)

TopCareer.id – Kebutuhan untuk belanja biasanya akan lebih tinggi saat momen Lebaran, membuat pengeluaran ikut melonjak dan diperlukan pengelolaan keuangan yang baik.

Masyarakat pun disarankan untuk dapat menyesuaikan anggaran belanja dengan hati-hati, agar tidak kalap atau berbelanja di luar kendali.

Menurut Akhmad Akbar Susamto, dosen Departemen Ilmu Ekonomi-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, tanpa perencanaan dan kematangan, belanja kebutuhan bisa jadi sangat impulsif.

Akbar mengatakan, fenomena belanja jelang Lebaran semacam ini wajar baik dari sisi agama dan budaya. Namun, tetap diperlukan perencanaan yang baik, sehingga keuangan tetap sehat sebelum dan setelah hari raya.

Baca Juga: OJK Ingatkan Anak Muda Waspadai Fenomena Doom Spending

“Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” kata Akbar, seperti dikutip dari laman resmi, Jumat (21/3/2025).

Ia mengatakan, dalam mengelola keuangan, ada baiknya memiliki perencanaan belanja dan mengatur skala prioritas.

Kalau perlu, buatlah daftar kebutuhan yang urgent atau mendesak, dan yang tidak terlalu mendesak. “Berapa kebutuhan, diurutkan dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” kata Akbar.

Keberadaan fitur pembayaran digital dan pay later juga bisa menjadi faktor peningkatan belanja. Akbar mengatakan, kemudahan ini bisa berujung pada perilaku impulsive buying.

Padahal, kata Akbar, dalam perencanaan keuangan menjelang Lebaran juga harus mencakup pengeluaran yang dianjurkan oleh agama, yaitu bersedekah.

Baca Juga: Doom Spending Ancam Finansial Gen-Z dan Milenial, Apa Itu?

“Meski sedekah tidak bersifat wajib, bagi umat Islam diharapkan bisa mengalokasikan pengeluaran yang tidak krusial untuk sedekah,” ujarnya.

“Karenanya jangan belanja ketika sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli?” Akbar menambahkan.

Penggunaan uang Tunjangan Hari Raya atau THR juga harus bijak. Akbar menegaskan, jangan sampai dana tersebut dihabiskan untuk hal-hal yang relatif tidak krusial.

“Jangan sampai kita menggunakan tabungan untuk membeli hal-hal yang tidak mendesak karena sifat THR itu sebagai tunjangan untuk merayakan hari raya. Jadi, perlu berhati-hati untuk menghitung perencanaan keuangan,” pungkasnya.

Leave a Reply