Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sosok

Cerita Bidan Tessa Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat Citilink

Bidan Tessa Siswina (empat dari kiri) mendapat penghargaan usai membantu penumpang melahirkan di pesawat. (Dok. Kementerian Kesehatan)

TopCareer.id – Seorang bidan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), usai membantu penumpang melahirkan di pesawat Citilink rute Pontianak-Surabaya.

Kejadian ini terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025. Kala itu bidan bernama Tessa Siswina kebetulan berada dalam satu pesawat dengan penumpang berinisial RS (18) asal Jawa Timur.

RS saat itu diketahui hanya bersama anaknya yang berusia tiga tahun, sementara suaminya tengah bekerja di Malaysia.

Tessa saat itu duduk di kursi bernomor 15F. Ia awal tak sadar dengan situasi darurat. Namun, suasana mulai ramai saat pilot mengumumkan bahwa dibutuhkan bantuan dari tenaga medis, baik dokter atau bidan.

“Saya tanya dengan ibu disamping saya, kenapa heboh di belakang? Apa ada yang mabok di belakang? Si ibu menjawab ada yang mau melahirkan,” kata Tessa, dikutip dari laman Sehat Negeriku, Senin (24/3/2025).

Baca Juga: Kemenkes: Pendaftar Cek Kesehatan Gratis Tembus 777 Ribu Orang

Tessa lalu berdiri, melepas tas dan jam tangannya, lalu menghampiri pramugari sembari mengatakan bahwa dirinya adalah tenaga kesehatan.

Ia lalu menanyakan kondisi penumpang yang saat itu terbaring di kursi nomor 18F. Menurut pramugari, ketuban wanita itu sudah pecah. Tessa lalu mengetahui usia kehamilan sudah 33 minggu.

Penumpang lalu dibawa ke belakang pesawat. Tessa pun mengambil alih proses persalinan di lantai bagian belakang pesawat dan membantu kelahiran bayi.

Pilot lalu mengumumkan bayi laki-laki telah lahir di ketinggian 35 ibu kaki di atas permukaan lalu.

Terkait hal ini, Yuli Farianti, Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes, mengatakan, penghargaan diberikan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, sebagai bentuk apresiasi pada Tessa.

“Kejadian ini juga menjadi bukti bahwa di tengah situasi darurat ketenangan dan keterampilan seorang tenaga kesehatan seperti Tessa, sangat dibutuhkan,” kata Yuli.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Kasus Kanker di Indonesia, Deteksi Dini Wajib Ditingkatkan

“Semoga peristiwa ini dapat menjadi inspirasi bagi para profesional tenaga kesehatan lainnya dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga di lapangan,” pungkasnya.

Tessa merupakan seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak.

Ia baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Padjadjaran (UNPAD) tahun 2024, melalui beasiswa tugas belajar (Tubel) dari Kemenkes dalam waktu 2,5 tahun.

Saat ini, Tessa aktif sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak dan dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Bidang 5 di Kolegium Kebidanan, asessor LAMPTKes, dan Pengurus Daerah IBI Prov Kalbar.

Dia ingin agar bisa terus berkontribusi dalam dunia kebidanan, terutama dalam melatih generasi muda agar menjadi tenaga medis profesional yang berkualitas.

Leave a Reply