Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Risiko Tersembunyi di Balik Tren Foto AI Ghibli

Meme yang dibuat ulang menggunakan AI dengan gaya Studio Ghibli (Mint)

TopCareer.id – Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh filter foto yang dibuat dengan artificial intelligence (AI), yang bisa mengubah tampilan menjadi gaya kartun ala Studio Ghibli.

Tren semacam ini sebenarnya bukan hal baru, mengingat sempat ramainya foto yang dapat diubah dengan filter kartun ala anime atau terinspirasi animasi Pixar.

Tren ini juga menuai kontroversi soal hak cipta gaya kartun Ghibli. Di sisi lain, pakar juga mengingatkan adanya potensi kejahatan siber yang mengincar data pribadi pengguna.

“Meskipun sebagian besar perusahaan mapan memastikan keselamatan dan keamanan data yang mereka kumpulkan dan simpan, bukan berarti perlindungannya bersifat antipeluru,” kata Vladislav Tushkanov, Group Manager , Kaspersky AI Technology Research Center.

Baca Juga: Generasi Milenial Terlalu Mudah Percaya Orang di Internet, Waspada Risikonya

Tushkanov dalam keterangan resminya mengatakan, masalah teknis atau aktivitas berbahaya dapat membuat data bocor dan jadi konsumsi publik, atau muncul di situs web bawah tanah.

“Selain itu, akun yang digunakan untuk mengakses layanan dapat diretas jika kredensial atau perangkat pengguna disusupi,” kata Tushkanov, ditulis Selasa (8/4/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, foto khususnya potret diri adalah data sensitif karena menyediakan sejumlah informasi tentang pengguna, yang bisa disalahgunakan oleh penjahat siber, misalnya untuk menyamar di media sosial.

Namun, foto saja tak bisa langsung digunakan untuk penipuan. Dibutuhkan berbagai skema penipuan memerlukan informasi yang jauh lebih beragam tentang korban, seperti informasi pribadi, dokumen, dan lain-lain.

Baca Juga: Pakai Email Perusahaan Buat Akun Netflix dan Discord, Ini Bahayanya

Menggunakan chatbot untuk membahas masalah pribadi, seperti keuangan atau kesehatan, dapat memberi penjahat dunia maya lebih banyak peluang untuk skema potensial, seperti spear phishing.

Untuk itu, Kaspersky memberikan beberapa tips melindungi diri bagi pengguna aplikasi dan platform digital:

  • Akun layanan AI harus dilindungi dengan kata sandi unik yang kuat dan, jika memungkinkan, dengan autentikasi dua faktor.
  • Gunakan solusi keamanan yang komprehensif, termasuk pengelola kata sandi, untuk melindungi perangkat dan akun Anda.
  • Pilih layanan yang sudah mapan daripada berbagai penawaran proksi untuk mengurangi jumlah pihak yang memproses data Anda.
  • Selalu perlakukan chatbot sebagai orang asing acak di internet. Jangan pernah membahas masalah pribadi atau membagikan detail rahasia—baik milik Anda maupun teman dan kerabat Anda, terutama tanpa persetujuan mereka.
  • Waspadalah terhadap situs web phishing potensial yang mengumpulkan kredensial dan menyebarkan malware. Penjahat siber menggunakan tren seputar AI untuk memanfaatkannya.

Leave a Reply