TopCareer.id – Meski baru 15 tahun, Yuyun Maemunah sudah bersiap memasuki perkuliahan usai menjadi calon mahasiswa baru termuda di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Perempuan kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini resmi diterima sebagai mahasiswa di Unesa pada usia 15 tahun, 5 bulan, dan 29 hari pada 5 April 2025.
Yuyun pun akan menempuh pendidikan di prodi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unesa.
“Awalnya, saya gak nyangka bisa diterima di Unesa. Saat cek pengumuman sama teman-teman rasanya campur aduk dan alhamdulillah lolos,” kata lulusan SMAS Kae Woha itu.
Yuyun mengaku dirinya sempat merasa ragu untuk merantau ke Surabaya. Namun, dukungan orang tua membuatnya yakin bahwa keputusan merantau adalah bagian dari perjuangan.
Baca Juga: Unesa Buka Program Studi AI, Belajar Apa Saja?
“Awalnya ragu karena tidak mengenal orang daerah saya di Surabaya. Tapi orang tua meyakinkan bahwa saya harus ke sana untuk belajar. Hal tersebut membuat saya lebih tenang dan percaya diri,” kata Yuyun.
Dia menceritakan, ia sudah masuk ke sekolah dasar pada usia lima tahun. Namun meski terlalu cepat jika dibandingkan anak-anak lainnya, Yuyun tetap bersemangat dalam belajar.
Yuyun juga mengatakan dia selalu mendapatkan rangking di kelasnya, serta berprestasi di tingkat SMA.
Menurutnya, pencapaian tersebut bukan sesuatu yang instan melainkan hasil didikan orang tua, disiplin belajar, dan konsistensi.
“Sejak kecil, saya sudah terbiasa belajar secara teratur. Saya selalu berusaha memahami setiap pelajaran dengan baik, bukan hanya menghafal, tetapi juga memahami konsepnya,” kata Yuyun.
Ada beberapa strategi yang dia lakukan untuk menjaga prestasinya. Pertama, menjaga motivasi dengan menetapkan tujuan yang jelas dan menentukan target masa depan.
Kedua, Yuyun memanfaatkan waktu secara efektif dengan mengatur jadwal belajar yang teratur, menentukan prioritas tugas, serta menghindari kebiasaan menunda belajar dan mengerjakan tugas.
Baca Juga: Biar Tak Menyesal, Ini Tips Pilih Jurusan Kuliah Bagi Calon Mahasiswa
Ketiga, dia menerapkan metode belajar aktif dengan selalu bertanya di kelas, berdiskusi dengan teman, serta mengerjakan tugas tambahan guna memperdalam pemahaman materi.
“Orang tua saya selalu menanamkan nilai bahwa pendidikan adalah bekal untuk masa depan. Mereka mendukung saya dalam segala hal, baik dalam belajar maupun dalam mempersiapkan diri untuk kuliah,” kata Yuyun.
Prodi PPKn di Unesa dipilihnya karena pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda, yang berwawasan kebangsaan dan menjunjung nilai-nilai demokrasi.
“Saya ingin menjadi guru PPKn, karena saya ingin ikut serta dalam mencetak generasi yang memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara,” pungkasnya.
