Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

LifestyleTren

Tupperware Pamit dari Indonesia: Jangan Dihilangkan Ya, Gak Ada Gantinya

Tupperware umumkan cabut dari Indonesia. (Instagram @tupperwareid)

TopCareer.idBrand yang terkenal akan botol minum dan wadah makanan Tupperware resmi pamit dari Indonesia, usai 33 tahun hadir di tanah air.

Melalui pengumuman di akun Instagram resmi @tupperwareid, Tupperware memutuskan angkat kaki dari Indonesia, usai Tupperware Brands Corporation menghentikan aktivitasnya di sebagian besar negara.

“Tupperware Brands Corporation telah memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya di sebagian besar negara, termasuk Indonesia,” tulis akun tersebut, dikutip Senin (14/4/2025).

Tupperware Indonesia pun menyatakan bahwa operasional mereka telah berhenti sejak 31 Januari 2025.

Baca Juga: Tupperware Resmi Ajukan Bangkrut

“Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Tupperware Indonesia secara resmi telah menghentikan operasional bisnisnya sejak 31 Januari 2025. Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan,” kata mereka.

Menambahkan dalam komentarnya, akun tersebut juga meminta agar masyarakat tak lagi menghilangkan wadah makan atau botol minum Tupperware-nya, kebiasaan yang kerap jadi bahan candaan di internet.

“Ayah, bunda, kakak, dan adik. Jangan dihilangin lagi Tupperwarenya ya, gak ada gantinya lagi loh sekarang,” tulis mereka.

Pada September 2024 lalu, Tupperware Brands Corp. dan beberapa anak perusahaannya mengajukan perlindungan kebangkrutan.

“Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan telah sangat terpengaruh oleh lingkungan ekonomi makro yang menantang,” kata Chief Executive Officer Laurie Goldman dalam siaran pers, dikutip Rabu (18/9/2024).

Baca Juga: Kritik Menperin, KSPN Sebut Serapan Tenaga Kerja Tak Sebanding Angka PHK

Di bulan Oktober, hakim Amerika Serikat menyetujui proposal Tupperware Brands untuk menjual asetnya pada kreditur, sehingga perusahaan bisa keluar dari kebangkrutan dengan sebagian besar operasional tetap berjalan.

Tupperware sebelumnya gagal menemukan pembeli yang bersedia melunasi utangnya sebesar USD818 juta.

Aset yang dijual mencakup merek Tupperware dan operasinya di pasar utama seperti AS, Kanada, Meksiko, Brasil, China, Korea Malaysia, dan India.

Menurut CEO Laurie Ann Goldman, Tupperware berencana menghentikan operasionalnya di sejumlah pasar, serta beralih ke model bisnis yang “mengutamakan digital, dipimpin teknologi, dan berbasis aset ringan” setelah keluar dari kebangkrutan.

Leave a Reply