TopCareer.id – KAI Commuter membantah adanya kabar yang menyatakan kartu bank elektronik atau E-Money Mandiri sudah tidak bisa dipakai lagi untuk pembayaran KRL pada 23 April 2025.
Kabar ini sendiri beredar di unggahan media sosial dan broadcast message.
Menurut pengumuman yang disampaikan KAI Commuter, kabar kartu E-Money Mandiri tak bisa lagi dipakai untuk KRL hari ini, Rabu (23/4/2025), adalah berita bohong atau hoaks.
“Informasi tersebut merupakan informasi yang tidak benar dan KAI Commuter tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut,” kata Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter.
Baca Juga: KAI: WFA Bikin Arus Balik Lebaran 2025 Lebih Merata
Joni pun mengimbau agar masyarakat untuk jeli dan tidak menyebarkan berita yang belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
“Jadi, kami pastikan bahwa E-money Bank Mandiri masih bisa digunakan untuk transaksi pembayaran tiket Commuter Line,” kata Joni.
Ia menegaskan, informasi yang akurat hanya disampaikan secara resmi oleh manajemen KAI Commuter melalui akun resmi perusahaan @commuterline atau diberikan oleh pejabat berwenang kepada media massa.
KAI Commuter Targetkan QRIS Tap Bisa Dipakai September 2025
Sebelumnya, KAI Commuter menargetkan penerapan QRIS Tap di seluruh stasiun KRL pada September 2025 mendatang.
QRIS Tap sebelumnya diluncurkan oleh Bank Indonesia pada Jumat pekan lalu. Sistem pembayaran ini nantinya juga akan digunakan sebagai opsi transaksi di KRL.
Joni Martinus, Vice President Corporate Secretary, KAI Commuter mengatakan bahwa mereka mendukung inovasi ini. Metode tersebut dinilai bisa jadi pilihan untuk memudahkan transaksi pembelian tiket Commuter Line oleh pengguna.
“Dengan adanya program Bank Indonesia menggunakan QRIS Tap, KAI Commuter selanjutnya juga akan menerapkannya di Commuter Line Jabodetabek dan Commuter Line Yogyakarta-Palur,” kata Joni, dikutip dari keterangan tertulis.
Baca Juga: Pembayaran QRIS Tap Diluncurkan, Bisa Dipakai di MRT hingga RS
Meski begitu, Joni mengungkapkan bahwa transaksi menggunakan QRIS Tap untuk commuter line masih perlu pengembangan lebih lanjut dari sisi teknis dan IT.
Menurutnya, proses pengembangan yang akan dilakukan tim teknis KAI Commuter membutuhkan waktu sampai dengan 6 bulan.
“Kami akan berupaya memaksimalkan pengerjaan pengembangan QRIS Tap agar segera dapat diimplementasikan di KAI Commuter,” kata Joni.